Intervensi Sleep Hygiene pada Anak Usia Sekolah dengan Gangguan Tidur: Sebuah Penelitian Awal

Eva Devita Harmoniati, Rini Sekartini, Hartono Gunardi

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Latar belakang. Gangguan tidur adalah kondisi yang ditandai dengan gangguan jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Dampak gangguan tidur adalah gangguan belajar, memori, mood, perilaku, dan atensi. Tujuan. Mengetahui prevalensi, gambaran gangguan tidur, pengaruh intervensi sleep hygiene pada keluhan mengantuk, mood, kesulitan bangun, durasi tidur, nilai SDSC dan PDSS. Metode. Penelitian quasi eksperimental di SDN di Jakarta Pusat pada bulan Mei-Juni 2015. Skrining dan evaluasi pasca intervensi sleep hygiene selama 8 minggu menggunakan sleep disturbance scale for children (SDSC) dan pediatric daytime sleepiness scale (PDSS). Hasil. Prevalensi gangguan tidur 25,1%, terdiri atas disorder of initiating and maintaining sleep (DIMS) 61,5%, sleep wake transition disorder (SWTD) 61,5%, disorder of excessive somnolence (DOES) 55,4%, dan disorder of arousal (DA) 51,5%. Setelah intervensi dilaporkan perbaikan mengantuk, mood, kesulitan bangun pagi, nilai SDSC pre dan pasca intervensi (p<0,001). Kesimpulan. Dampak intervensi sleep hygiene yaitu perbaikan mengantuk, mood, kesulitan bangun pagi, serta perbedaan bermakna nilai SDSC pre dan pasca intervensi.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)93-99
JournalSari Pediatri
Volume18
Issue number2
DOIs
Publication statusPublished - 2016

Cite this