Abstract
Supreme Audit Institution (SAI) merupakan elemen vital yang menjamin akuntabilitas keuangan di banyak negara. Sebagai SAI di Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana publik. BPK diyakini memiliki integritas dalam melawan korupsi dan memastikan transparansi dana publik, akuntabilitas keuangan dan memperkuat lembaga-lembaga demokratis. Sayangnya, BPK mendapat sejumlah tantangan dalam isu jual beli opini, limitasi audit pajak, dan utang luar negeri, serta terbatasnya kewenangankelembagaan. Penelitian ini mengaplikasikan metode kualitatif yang bertujuan mengulas integritas BPK berdasarkan dimensi sound governance. Pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara mendalam. Analisis data melalui tahapan reduksi data, displaydata dan menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman landasan kerangka teoritis. Tulisan ini menilai integritas BPK terkendala mutu dan konsistensi tindakan. Dimensi proses masih perlu dioptimalkan seperti penyelesaian ganti rugi oleh bendahara, pemanfaatan SIPTL, going concern Forum BPK Mendengar, dan dukungan keterbukaan dari APIP. Dimensi kognisi dan nilai memiliki kesamaan tantangan dengan dimensi etika yaitu integritas dan peningkatan transparansi. Dimensi manajemen dan kinerja memiliki kesamaan tantangan dengan dimensi konstitusi pada kata ‘berkonsultasi’ yang sedikit menghambat pemenuhan kuantitas ideal SDM berkualitas sebagai backbone BPK, strategi solutif mengatasi keterlambatan terbit izin Menkeu, sosialisasi dan pemantauan Pendapat BPK, serta edukasi atas mispersepsi terkait anggapan WTP bersih dari korupsi dan informed perbedaan pemeriksaan keuangan dengan pemeriksaan investigatif
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Sospol : Jurnal Sosial Politik |
Volume | 7 |
Issue number | 1 |
Publication status | Published - 12 Mar 2021 |