Abstract
Infeksi respiratorik akut dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu infeksi respiratorik atas akut (IRAA) dan infeksi respiratorik bawah akut (IRBA), yang menjadi masalah utama adalah pneumonia dan bronkiolitis. Pneumonia merupakan ancaman baik kesakitan maupun kematian pada bayi khususnya bayi muda. Pengobatan utama adalah pemberian antibiotik yang sesuai dengan penyebabnya. Masalahnya adalah penyebab pneumonia sulit diketahui secara pasti karena tidak dilakukan kultur darah, sehingga pemberian antibiotik hanya berdasarkan empiris. Mengenai manfaat pemberian obat suportif lain seperti vitamin A, Zn masih memerlukan penelitian lebih jauh. Sementara itu bronkiolitis yang disebabkan oleh virus terutama RSV (respiratory syncitial virus) masih merupakan kendala bagi kesehatan anak di Indonesia; sehingga pengobatan
bronkiolitis masih merupakan perdebatan yang panjang. Penggunaan antibiotik tidak diperlukan, pemberian anti virus ribavirin, kortikosteroid sistemik, dan pemberian bronkodilator masih memerlukan analisis yang mendalam. Pernah dilaporkan pemberian RSVIG pada kasus yang berat, hasilnya masih belum memuaskan karena tidak berbeda bermakna dengan pemberian albumin disamping pengobatan suportif lainnya.
bronkiolitis masih merupakan perdebatan yang panjang. Penggunaan antibiotik tidak diperlukan, pemberian anti virus ribavirin, kortikosteroid sistemik, dan pemberian bronkodilator masih memerlukan analisis yang mendalam. Pernah dilaporkan pemberian RSVIG pada kasus yang berat, hasilnya masih belum memuaskan karena tidak berbeda bermakna dengan pemberian albumin disamping pengobatan suportif lainnya.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 100-106 |
Journal | Sari Pediatri |
Volume | 8 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2006 |