TY - JOUR
T1 - Imunogenitas dan Keamanan Vaksin Varisela pada Anak Sehat
AU - Satari, Hindra Irawan
AU - Hadinegoro, Sri Rezeki
AU - Tumbelaka, Alan R
AU - Abdoerrachman, Hardjono
AU - Han, Htay H
AU - H, Bock
PY - 2002
Y1 - 2002
N2 - Untuk menilai reaktogenitas dan imunogenitas vaksin varisela hidup yang dilemahkan(galur-Oka) pada anak sehat. Studi deskriptif dilakukan pada 300 anak yang berumur1- 12 tahun dan dibagi menjadi 3 subgrup menurut umur (1 -<3 tahun, 3 -<7 tahun, 7-12 tahun). Sebelum penelitian anak-anak tersebut dimintakan kesediaan dari orang tuanyasecara tertulis, dilakukan anamnesis mengenai riwayat varisela sebelumnya, danpemeriksaan titer anti-varisela. Dalam kurun waktu waktu 2 minggu apabila hasil negatif,maka diberikan suntikan vaksin varisela (Varilrix) 0,5 ml pada lengan deltoid kiri, setelahdilakukan pemeriksan fisis sebelumnya. Sesuai penyuntikan pada orangtua pasiendiberikan kartu harian untuk mencatat suhu tubuh, gejala lokal atau umum yang terjadisetelah penyuntikan. Bila dianggap perlu, orang tua dapat membawa anak untukdiperiksa. Pada hari ke-42 dilakukan pemeriksaan fisis pada setiap anak dilanjutkandengan pengambilan darah pasca vaksinasi. Kartu harian dikumpulkan kembali untukdianalisis. Penelitian dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta,dari tanggal 3 Mei 1998 sampai dengan 22 Oktober 1998. Seluruh sediaan arahpravaksinasi diperiksa di Laboratorium Bioanalytical Research Corporation (Barc) Jakartadengan metode ELISA. Separuh diantara spesimen disimpan menunggu separuh spesimendarah pravaksinasi yang akan dikirim ke Rixenstat, Belgia untuk diperiksa ulang titerpra vaksinasi sekaligus memeriksa titer pasca vaksinasi, dengan metode IndirekImmunoflouresent test (IIF). Dari 300 anak yang masuk dalam penelitian ada 5 anakyang tidak menyelesaikan penelitian. Reaksi umum (9,80%) lebih banyak dijumpaidaripada reaksi lokal (1%). Demam tinggi didapatkan pada 3 anak (1,7%), tigadiantaranya disangka (probable/suspected) ada hubungannya dengan tindakan vaksinasi.Subyek yang memperlihatkan gejala ruam tidak menunjukan gejala demam tinggi. Semuagejala tadi menghilang tidak lebih dari 5 hari. Enam minggu setelah penyuntikan hanyasatu subyek yang tidak menunjukkan adanya serokonversi (0,7%). Golongan umur mudamenunjukkan nilai gmt yang lebih tinggi. Vaksin varisela hidup yang dilemahkan (galurOka) pada penelitian ini aman, ditoleransi dengan baik dan mempunyai tingkatperlindungan yang tinggi pada anak 1 – 12 tahun.
AB - Untuk menilai reaktogenitas dan imunogenitas vaksin varisela hidup yang dilemahkan(galur-Oka) pada anak sehat. Studi deskriptif dilakukan pada 300 anak yang berumur1- 12 tahun dan dibagi menjadi 3 subgrup menurut umur (1 -<3 tahun, 3 -<7 tahun, 7-12 tahun). Sebelum penelitian anak-anak tersebut dimintakan kesediaan dari orang tuanyasecara tertulis, dilakukan anamnesis mengenai riwayat varisela sebelumnya, danpemeriksaan titer anti-varisela. Dalam kurun waktu waktu 2 minggu apabila hasil negatif,maka diberikan suntikan vaksin varisela (Varilrix) 0,5 ml pada lengan deltoid kiri, setelahdilakukan pemeriksan fisis sebelumnya. Sesuai penyuntikan pada orangtua pasiendiberikan kartu harian untuk mencatat suhu tubuh, gejala lokal atau umum yang terjadisetelah penyuntikan. Bila dianggap perlu, orang tua dapat membawa anak untukdiperiksa. Pada hari ke-42 dilakukan pemeriksaan fisis pada setiap anak dilanjutkandengan pengambilan darah pasca vaksinasi. Kartu harian dikumpulkan kembali untukdianalisis. Penelitian dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta,dari tanggal 3 Mei 1998 sampai dengan 22 Oktober 1998. Seluruh sediaan arahpravaksinasi diperiksa di Laboratorium Bioanalytical Research Corporation (Barc) Jakartadengan metode ELISA. Separuh diantara spesimen disimpan menunggu separuh spesimendarah pravaksinasi yang akan dikirim ke Rixenstat, Belgia untuk diperiksa ulang titerpra vaksinasi sekaligus memeriksa titer pasca vaksinasi, dengan metode IndirekImmunoflouresent test (IIF). Dari 300 anak yang masuk dalam penelitian ada 5 anakyang tidak menyelesaikan penelitian. Reaksi umum (9,80%) lebih banyak dijumpaidaripada reaksi lokal (1%). Demam tinggi didapatkan pada 3 anak (1,7%), tigadiantaranya disangka (probable/suspected) ada hubungannya dengan tindakan vaksinasi.Subyek yang memperlihatkan gejala ruam tidak menunjukan gejala demam tinggi. Semuagejala tadi menghilang tidak lebih dari 5 hari. Enam minggu setelah penyuntikan hanyasatu subyek yang tidak menunjukkan adanya serokonversi (0,7%). Golongan umur mudamenunjukkan nilai gmt yang lebih tinggi. Vaksin varisela hidup yang dilemahkan (galurOka) pada penelitian ini aman, ditoleransi dengan baik dan mempunyai tingkatperlindungan yang tinggi pada anak 1 – 12 tahun.
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/978
U2 - 10.14238/sp3.4.2002.202-5
DO - 10.14238/sp3.4.2002.202-5
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 3
SP - 202
EP - 205
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 4
ER -