Hubungan Usia Pertama Menikah dengan Keluaran Kesehatan Reproduksi pada Wanita Usia Subur di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Analisis Data ICMM Tahun 2016): Relationships of Age at First Marriage with Reproductive Health Outcomes in Women of Childbearing Age in West Nusa Tenggara (Analysis of 2016 ICMM Data)

Rika Fianti, Danang Wahansa Sugiarto, Rita Damayanti, Iwan Ariawan

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Latar Belakang: Perempuan yang kawin pertama kali pada usia muda mempunyai risiko terhadap kehamilan yang lebih tinggi daripada perempuan yang kawin pertamanya di usia yang lebih tua. Pernikahan usia dini secara umum memberikan dampak yang kurang baik terhadap keluaran kesehatan reproduksi wanita.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia pertama kali menikah dengan keluaran kesehatan reproduksi (jumlah anak yang dilahirkan, anak lahir mati dan meninggal, jumlah anak yang dimiliki saat ini, kejadian keguguran/digugurkan, serta penggunaan KB di tahun pertama pernikahan) pada wanita usia subur (WUS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari Improving Contraceptive Method Mix (ICMM) di Nusa Tenggara Barat tahun 2016. Jumlah sampel sebanyak 14.498 responden. Pemilihan sampel menggunakan cluster sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan chi-square dan uji T independen, serta multivariat dengan regresi logistik dengan model faktor risiko.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50,9% WUS menikah di usia muda atau usia dini. Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapatkan bahwa usia pertama menikah (terutama usia muda) berhubungan dengan keluaran kesehatan reproduksi yang buruk, yaitu jumlah anak yang dilahirkan, anak lahir mati dan meninggal, jumlah anak yang dimiliki saat ini, dan penggunaan KB di tahun pertama pernikahan, setelah dikontrol oleh variabel usia saat ini, pendidikan, pekerjaan, wilayah tinggal, dan status sosial ekonomi.

Kesimpulan: Proporsi WUS di NTB yang menikah di usia muda masih sangat tinggi dan keluaran kesehatan reproduksi WUS masih tergolong kurang baik.
Original languageEnglish
Pages (from-to)1276-1287
JournalMedia Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Volume5
Issue number10
DOIs
Publication statusPublished - 26 Aug 2022

Keywords

  • Usia Pertama Menikah
  • Keluaran Kesehatan Reproduksi
  • Keluarga Berencana
  • Pernikahan Usia Dini

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Hubungan Usia Pertama Menikah dengan Keluaran Kesehatan Reproduksi pada Wanita Usia Subur di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Analisis Data ICMM Tahun 2016): Relationships of Age at First Marriage with Reproductive Health Outcomes in Women of Childbearing Age in West Nusa Tenggara (Analysis of 2016 ICMM Data)'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this