Abstract
Manajemen logistik kefarmasian adalah manajemen dan pengendalian barang-barang, layanan dan perlengkapan mulai dari akuisisi sampai disposisi. Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Beberapa kegiatan dalam manajemen logistik adalah perencanaan dan pengadaan obat yang terkait dengan quality assurance kefarmasian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perencanaan dan pengadaan obat dalam manajemen logistik terhadap quality assurance kefarmasian di RSUD Banten. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Banten dengan metode Cross Sectional. Populasi dan sampel berjumlah 32 orang. Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala likert, yang diujicobakan untuk mengukur validitas dan reabilitas instrument dengan menggunakan program statistik. Dengan teknik analisis data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan memberikan pengaruh sebesar 17.9% terhadap quality assurance kefarmasian, pengadaan memberikan pengaruh sebesar 41.9% terhadap quality assurance kefarmasian, perencanaan dan pengadaan memberikan pengaruh sebesar 43.6% terhadap quality assurance kefarmasian. Hal ini berarti perencanaan dan pengadaan memiliki hubungan yang kuat terhadap quality assurance kefarmasian baik secara parsial maupun secara simultan, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan quality assurance kefarmasian maka diperlukan peningkatan pengelolaan perencanaan dan pengadaan obat dalam manajemen logistik di Instalasi Farmasi RSUD Banten.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan |
Publication status | Published - 2019 |