TY - JOUR
T1 - HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DARI SUAMI PADA WANITA USIA 15-57 TAHUN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI INDONESIA (ANALISIS DATA LANJUTAN IFLS-5 TAHUN 2014)
AU - Ronoatmodjo, Sudarto
PY - 2020
Y1 - 2020
N2 - Latar belakang: Di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) pada tahun 2013 yaitu 10,2persendan pada tahun 2018 sebesar 6,2persen.Survei yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco Surveytahun 2011 diperoleh hasil bahwa 67persenlaki-laki di Indonesia merokok. Sementara itu pada tahun 2011-2015 prevalensi perokok pasif yang terpapar asap rokok di rumah sekitar 78.4persen, lebih dari separuh perokok pasif adalah kelompok rentan seperti perempuan dan balita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dari suami pada wanita usia 15-57 tahun dengan kejadian BBLR.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder 5thIndonesia Family Life Survey(IFLS-5) tahun 2014. Sampel adalah 1.599 wanita 15-57 tahun. Analisis data mulitvariat menggunakan cox regressiondan metode backward elimination procedures model.Hasil: Sebanyak73,5 persen suami adalah perokok aktif dan proporsi bayi dengan berat lahir rendah sebesar 7,5 persen. Paparan asap rokok suami tidak meningkatkan risiko kejadian BBLR setelah dikontrol variabel kunjungan pemeriksaan kehamilan (PR 1,096; 95% CI 0,721-1,66). Kesimpulan: Proporsi kejadian BBLR pada ibu yang mempunyai suami perokok aktif sedikit lebih tinggi dari pada ibu yang mempunyai suami tidak merokok, meskipun menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Kata kunci: IFLS,BBLR, merokok pasif
AB - Latar belakang: Di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) pada tahun 2013 yaitu 10,2persendan pada tahun 2018 sebesar 6,2persen.Survei yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco Surveytahun 2011 diperoleh hasil bahwa 67persenlaki-laki di Indonesia merokok. Sementara itu pada tahun 2011-2015 prevalensi perokok pasif yang terpapar asap rokok di rumah sekitar 78.4persen, lebih dari separuh perokok pasif adalah kelompok rentan seperti perempuan dan balita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dari suami pada wanita usia 15-57 tahun dengan kejadian BBLR.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder 5thIndonesia Family Life Survey(IFLS-5) tahun 2014. Sampel adalah 1.599 wanita 15-57 tahun. Analisis data mulitvariat menggunakan cox regressiondan metode backward elimination procedures model.Hasil: Sebanyak73,5 persen suami adalah perokok aktif dan proporsi bayi dengan berat lahir rendah sebesar 7,5 persen. Paparan asap rokok suami tidak meningkatkan risiko kejadian BBLR setelah dikontrol variabel kunjungan pemeriksaan kehamilan (PR 1,096; 95% CI 0,721-1,66). Kesimpulan: Proporsi kejadian BBLR pada ibu yang mempunyai suami perokok aktif sedikit lebih tinggi dari pada ibu yang mempunyai suami tidak merokok, meskipun menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Kata kunci: IFLS,BBLR, merokok pasif
M3 - Article
SN - 2354-8762
JO - JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
JF - JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
ER -