TY - JOUR
T1 - Hubungan Kadar Interleukin-6 dengan Luaran Infeksi Pascabedah
AU - Solang, Albert Daniel
AU - Pudjiadi, Antonius
AU - Latief, Abdul
AU - Istanti, Yusrina
AU - Martuti, Sri
AU - Supriatna, Moh.
AU - Pudjiastuti, Pudjiastuti
PY - 2014
Y1 - 2014
N2 - Latar belakang. Pembedahan merupakan stresor yang memicu respons metabolik sehingga berpengaruh terhadap luaran termasuk status nutrisi dan infeksi. Berbagai parameter respons fase akut, status nutrisi, usia, lama pembedahan, serta skor ASA merupakan faktor risiko terjadinya infeksi luka operasi yang merupakan komplikasi pembedahan. Tujuan. Mengetahui hubungan antara IL-6 sebagai parameter respons fase akut dengan luaran infeksi pascabedah. Metode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU anak tiga rumah sakit, yaitu RS Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Muwardi. Dilakukan pemeriksaan kadar IL-6, kortisol, dan CRP pada hari ke-5 pascabedah. Lama dan jenis pembedahan, skor ASA, dan usia dicatat dari rekam medis. Dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar kortisol, CRP dan RBP, serta Fisher’s exact test untuk melihat hubungan antara usia, lama pembedahan, skor ASA, dan IL-6 dengan luaran infeksi. Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, terdapat 30 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan korelasi antara kadar IL-6 dengan CRP, kortisol, dan RBP [r=0,8 (p=0,00); r=0,4 (p=0,02); r=-0,5 (p=0,03)]. Tidak
terdapat hubungan antara usia, lama pembedahan, dan skor ASA dengan luaran infeksi (p>0,05), tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan luaran infeksi (p=0,04). Kesimpulan. Terdapat korelasi antara kadar IL-6 pada hari ke-5 pascabedah dengan CRP, kortisol, dan RBP. Kadar IL-6 di atas 11 pg/mL pada hari ke-5 pascabedah merupakan prediktor luaran infeksi.
AB - Latar belakang. Pembedahan merupakan stresor yang memicu respons metabolik sehingga berpengaruh terhadap luaran termasuk status nutrisi dan infeksi. Berbagai parameter respons fase akut, status nutrisi, usia, lama pembedahan, serta skor ASA merupakan faktor risiko terjadinya infeksi luka operasi yang merupakan komplikasi pembedahan. Tujuan. Mengetahui hubungan antara IL-6 sebagai parameter respons fase akut dengan luaran infeksi pascabedah. Metode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU anak tiga rumah sakit, yaitu RS Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Muwardi. Dilakukan pemeriksaan kadar IL-6, kortisol, dan CRP pada hari ke-5 pascabedah. Lama dan jenis pembedahan, skor ASA, dan usia dicatat dari rekam medis. Dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar kortisol, CRP dan RBP, serta Fisher’s exact test untuk melihat hubungan antara usia, lama pembedahan, skor ASA, dan IL-6 dengan luaran infeksi. Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, terdapat 30 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan korelasi antara kadar IL-6 dengan CRP, kortisol, dan RBP [r=0,8 (p=0,00); r=0,4 (p=0,02); r=-0,5 (p=0,03)]. Tidak
terdapat hubungan antara usia, lama pembedahan, dan skor ASA dengan luaran infeksi (p>0,05), tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan luaran infeksi (p=0,04). Kesimpulan. Terdapat korelasi antara kadar IL-6 pada hari ke-5 pascabedah dengan CRP, kortisol, dan RBP. Kadar IL-6 di atas 11 pg/mL pada hari ke-5 pascabedah merupakan prediktor luaran infeksi.
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/208
U2 - 10.14238/sp16.4.2014.236-40
DO - 10.14238/sp16.4.2014.236-40
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 16
SP - 236
EP - 240
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 4
ER -