Hubungan Kadar Interleukin-6 dengan Luaran Infeksi Pascabedah

Albert Daniel Solang, Antonius Pudjiadi, Abdul Latief, Yusrina Istanti, Sri Martuti, Moh. Supriatna, Pudjiastuti Pudjiastuti

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Latar belakang. Pembedahan merupakan stresor yang memicu respons metabolik sehingga berpengaruh terhadap luaran termasuk status nutrisi dan infeksi. Berbagai parameter respons fase akut, status nutrisi, usia, lama pembedahan, serta skor ASA merupakan faktor risiko terjadinya infeksi luka operasi yang merupakan komplikasi pembedahan. Tujuan. Mengetahui hubungan antara IL-6 sebagai parameter respons fase akut dengan luaran infeksi pascabedah. Metode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU anak tiga rumah sakit, yaitu RS Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Muwardi. Dilakukan pemeriksaan kadar IL-6, kortisol, dan CRP pada hari ke-5 pascabedah. Lama dan jenis pembedahan, skor ASA, dan usia dicatat dari rekam medis. Dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar kortisol, CRP dan RBP, serta Fisher’s exact test untuk melihat hubungan antara usia, lama pembedahan, skor ASA, dan IL-6 dengan luaran infeksi. Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, terdapat 30 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan korelasi antara kadar IL-6 dengan CRP, kortisol, dan RBP [r=0,8 (p=0,00); r=0,4 (p=0,02); r=-0,5 (p=0,03)]. Tidak terdapat hubungan antara usia, lama pembedahan, dan skor ASA dengan luaran infeksi (p>0,05), tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan luaran infeksi (p=0,04). Kesimpulan. Terdapat korelasi antara kadar IL-6 pada hari ke-5 pascabedah dengan CRP, kortisol, dan RBP. Kadar IL-6 di atas 11 pg/mL pada hari ke-5 pascabedah merupakan prediktor luaran infeksi.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)236-240
JournalSari Pediatri
Volume16
Issue number4
DOIs
Publication statusPublished - 2014

Cite this