Abstract
Komplikasi persalinan sering membawa kepada kematian ibu. Perawatan
antenatal yang baik dapat menurunkan kematian ibu dan bayi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan natara perawatan antenatal
dengan komplikasi persalinan diantara para ibu di Indonesia. Data Survei
Demograf i dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, dari 33 Provinsi
digunakan dalam penelitian ini. Sampel terdiri dari 11.803 wanita berusia
15-49 yahun yang melahirkan bayi dalam 5 tahun terakhir sebelum
survei. Rancangan potong lintang digunakan dalam penelitian ini. Variabel
yang diteliti terdiri dari variabel komplikasi persalinan (variabel terikat),
variabel perwatan antenatal (variabel tak terikat utama dan variabel tak
terikat lain yang berpotensi sebagai perancu meliputi umur ibu saat
persalinan terakhir, pendidikan ibu, jumlah paritas, jarak kehamilan
sebelumnya, penolong persalinan, tempat melahirkan, riwayat komplikasi
kehamilan, riwayat komplikasi persalinan sebelumnya, kehamilan kembar.
Regresi logistik digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi persalinan adalah 49,2% dan
prevelensi perawatan antenatal yang buruk (yang tidak menggunakan
kriteria yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia) adalah 91,2%. Setelah mengontrol semua variabel yang diduga
sebagai perancu, penelitian ini menunjukkan bahwa para ibu dengan
perawatan antenatal yang buruk berpeluang lebih tinggi 1,3 kali untuk
mempunyai risiko komplikasi persalinan dibanding para ibu dengan
perawatan antenatal yang baik (POR 1,3, 95% CI: 1,1 – 1,4).
antenatal yang baik dapat menurunkan kematian ibu dan bayi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan natara perawatan antenatal
dengan komplikasi persalinan diantara para ibu di Indonesia. Data Survei
Demograf i dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, dari 33 Provinsi
digunakan dalam penelitian ini. Sampel terdiri dari 11.803 wanita berusia
15-49 yahun yang melahirkan bayi dalam 5 tahun terakhir sebelum
survei. Rancangan potong lintang digunakan dalam penelitian ini. Variabel
yang diteliti terdiri dari variabel komplikasi persalinan (variabel terikat),
variabel perwatan antenatal (variabel tak terikat utama dan variabel tak
terikat lain yang berpotensi sebagai perancu meliputi umur ibu saat
persalinan terakhir, pendidikan ibu, jumlah paritas, jarak kehamilan
sebelumnya, penolong persalinan, tempat melahirkan, riwayat komplikasi
kehamilan, riwayat komplikasi persalinan sebelumnya, kehamilan kembar.
Regresi logistik digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi persalinan adalah 49,2% dan
prevelensi perawatan antenatal yang buruk (yang tidak menggunakan
kriteria yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia) adalah 91,2%. Setelah mengontrol semua variabel yang diduga
sebagai perancu, penelitian ini menunjukkan bahwa para ibu dengan
perawatan antenatal yang buruk berpeluang lebih tinggi 1,3 kali untuk
mempunyai risiko komplikasi persalinan dibanding para ibu dengan
perawatan antenatal yang baik (POR 1,3, 95% CI: 1,1 – 1,4).
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia |
Publication status | Published - 2019 |