TY - JOUR
T1 - Hipertensi Krisis pada Anak
AU - Pardede, Sudung O.
PY - 2009
Y1 - 2009
N2 - Hipertensi krisis adalah keadaan gawat darurat yang memerlukan penanganan segera. Hipertensi krisisdibedakan atas hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi. Hipertensi emergensi berarti hipertensi yangdisertai kerusakan organ target sedangkan hipertensi urgensi merupakan hipertensi yang tidak disertaikerusakan organ target. Umumnya hipertensi pada anak adalah hipertensi sekunder, dan penyebab hipertensikrisis yang paling sering adalah penyakit renoparenkim dan renovaskular. Hipertensi krisis terjadi melaluibeberapa mekanisme antara lain melalui sistem renin angiotensin, overload cairan, stimulasi simpatetik,disfungsi endotel, dan obat-obatan. Sebagai keadaan gawat darurat, prinsip tata laksana hipertensi krisisadalah menurunkan tekanan darah secepatnya untuk mencegah kerusakan organ target. Penangananhipertensi krisis meliputi pemberian antihipertensi onset cepat, mengatasi kelainan organ target (otak,jantung, retina), mencari dan menanggulangi penyebab hipertensi, serta terapi suportif. Antihipertensi yangsering digunakan adalah labetalol, nikardipin, natrium nitroprusid, diazoksida, hidralazin, fenoldopam,klonidin, sedangkan di Indonesia, antihipertensi yang digunakan untuk tata laksana hipertensi krisis adalahklonidin, nifedipin, natrium nitroprusid, dan nikardipin
AB - Hipertensi krisis adalah keadaan gawat darurat yang memerlukan penanganan segera. Hipertensi krisisdibedakan atas hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi. Hipertensi emergensi berarti hipertensi yangdisertai kerusakan organ target sedangkan hipertensi urgensi merupakan hipertensi yang tidak disertaikerusakan organ target. Umumnya hipertensi pada anak adalah hipertensi sekunder, dan penyebab hipertensikrisis yang paling sering adalah penyakit renoparenkim dan renovaskular. Hipertensi krisis terjadi melaluibeberapa mekanisme antara lain melalui sistem renin angiotensin, overload cairan, stimulasi simpatetik,disfungsi endotel, dan obat-obatan. Sebagai keadaan gawat darurat, prinsip tata laksana hipertensi krisisadalah menurunkan tekanan darah secepatnya untuk mencegah kerusakan organ target. Penangananhipertensi krisis meliputi pemberian antihipertensi onset cepat, mengatasi kelainan organ target (otak,jantung, retina), mencari dan menanggulangi penyebab hipertensi, serta terapi suportif. Antihipertensi yangsering digunakan adalah labetalol, nikardipin, natrium nitroprusid, diazoksida, hidralazin, fenoldopam,klonidin, sedangkan di Indonesia, antihipertensi yang digunakan untuk tata laksana hipertensi krisis adalahklonidin, nifedipin, natrium nitroprusid, dan nikardipin
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/581
U2 - 10.14238/sp11.4.2009.289-97
DO - 10.14238/sp11.4.2009.289-97
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 11
SP - 289
EP - 297
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 4
ER -