Hipertensi Krisis pada Anak

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Hipertensi krisis adalah keadaan gawat darurat yang memerlukan penanganan segera. Hipertensi krisisdibedakan atas hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi. Hipertensi emergensi berarti hipertensi yangdisertai kerusakan organ target sedangkan hipertensi urgensi merupakan hipertensi yang tidak disertaikerusakan organ target. Umumnya hipertensi pada anak adalah hipertensi sekunder, dan penyebab hipertensikrisis yang paling sering adalah penyakit renoparenkim dan renovaskular. Hipertensi krisis terjadi melaluibeberapa mekanisme antara lain melalui sistem renin angiotensin, overload cairan, stimulasi simpatetik,disfungsi endotel, dan obat-obatan. Sebagai keadaan gawat darurat, prinsip tata laksana hipertensi krisisadalah menurunkan tekanan darah secepatnya untuk mencegah kerusakan organ target. Penangananhipertensi krisis meliputi pemberian antihipertensi onset cepat, mengatasi kelainan organ target (otak,jantung, retina), mencari dan menanggulangi penyebab hipertensi, serta terapi suportif. Antihipertensi yangsering digunakan adalah labetalol, nikardipin, natrium nitroprusid, diazoksida, hidralazin, fenoldopam,klonidin, sedangkan di Indonesia, antihipertensi yang digunakan untuk tata laksana hipertensi krisis adalahklonidin, nifedipin, natrium nitroprusid, dan nikardipin
Original languageIndonesian
Pages (from-to)289-297
JournalSari Pediatri
Volume11
Issue number4
DOIs
Publication statusPublished - 2009

Cite this