TY - JOUR
T1 - Hibriditas Budaya pada Bangunan Masjid Azizi, Peninggalan Sejarah Kesultanan Langkat
AU - Cahayatunnisa, Cahayatunnisa
AU - Nasution, Isman Pratama
PY - 2023/11
Y1 - 2023/11
N2 - Masjid Azizi merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Langkat yang berdiri pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1320 H. bertepatan dengan tanggal 13 Juni tahun 1902 M. Masjid merupakan salah satu bentuk tinggalan budaya material pada periode Islam. Tinggalan budaya material merupakan suatu instrumen penting dalam menelusuri suatu peristiwa dan sebagai bukti nyata dari sejarah yang terjadi. Penulisan dan pendokumentasian tinggalan budaya material penting dilakukan untuk menjaga kelestarian dan nilai sejarah yang dimiliki sebagai bentuk kekuatan dan jati diri bangsa. Penelitian ini mencoba menjelaskan dan mengungkap terkait makna bentuk bangunan dan ragam hias Masjid Azizi serta peristiwa apa yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologis dengan metodekualitatif dan tahap-tahap berupa pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan interpretasi atau penafsiran data. Penelitian ini menggunakan analisis arkeologi berupa analisis morfologi, ragam hias dan kontekstual. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan ialah melalui wawancara, studi pustaka dan observasi langsung ke lokasi objek penelitian. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwasanya Masjid Azizi ini memiliki kekayaan seni arsitektur dengan hibriditas budaya yang menarik dan megah sehingga seolah menjadi identitas baru pada masjid kesultanan saat itu. Berbagai seni arsitektur dari lokal maupun luar menyatu pada bangunan ini. Di antaranya seni arsitektur dari Eropa, Turki, Arab, India, Cina dan Melayu. Masjid Azizi ini merupakan bukti nyata akan kejayaan dan keeksistensian ke-Islaman Kesultanan Langkat.
AB - Masjid Azizi merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Langkat yang berdiri pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1320 H. bertepatan dengan tanggal 13 Juni tahun 1902 M. Masjid merupakan salah satu bentuk tinggalan budaya material pada periode Islam. Tinggalan budaya material merupakan suatu instrumen penting dalam menelusuri suatu peristiwa dan sebagai bukti nyata dari sejarah yang terjadi. Penulisan dan pendokumentasian tinggalan budaya material penting dilakukan untuk menjaga kelestarian dan nilai sejarah yang dimiliki sebagai bentuk kekuatan dan jati diri bangsa. Penelitian ini mencoba menjelaskan dan mengungkap terkait makna bentuk bangunan dan ragam hias Masjid Azizi serta peristiwa apa yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologis dengan metodekualitatif dan tahap-tahap berupa pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan interpretasi atau penafsiran data. Penelitian ini menggunakan analisis arkeologi berupa analisis morfologi, ragam hias dan kontekstual. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan ialah melalui wawancara, studi pustaka dan observasi langsung ke lokasi objek penelitian. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwasanya Masjid Azizi ini memiliki kekayaan seni arsitektur dengan hibriditas budaya yang menarik dan megah sehingga seolah menjadi identitas baru pada masjid kesultanan saat itu. Berbagai seni arsitektur dari lokal maupun luar menyatu pada bangunan ini. Di antaranya seni arsitektur dari Eropa, Turki, Arab, India, Cina dan Melayu. Masjid Azizi ini merupakan bukti nyata akan kejayaan dan keeksistensian ke-Islaman Kesultanan Langkat.
KW - Hibriditas Budaya
KW - Peninggalan Sejarah
KW - Kesultanan Langkat
KW - Masjid Azizi
UR - https://jurnal.stiq-amuntai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/2859
U2 - 10.35931/aq.v17i6.2859
DO - 10.35931/aq.v17i6.2859
M3 - Article
SN - 1907-4174
VL - 17
SP - 4215
EP - 4236
JO - Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan
JF - Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan
IS - 6
ER -