Abstract
Pendahuluan: Adenoma hipofisis merupakan tumor yang berasal dari jaringan hipofisis anterior. Manifestasi klinis timbul akibat pendesakan massa dan gangguan sekresi hormon. Salah satu gangguan hormonal yang ditimbulkan adalah hipotiroidisme sekunder. Hipotiroidisme sekunder terkait dengan penurunan kualitas hidup serta peningkatan risiko kardiovaskular.
Tujuan: Mengetahui proporsi hipotiroidisme sekunder dan gambaran klinis pasien adenoma hipofisis.
Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang. Data diambil dari rekam medis pasien di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo antara tahun 2007-2012. Data demografis (usia, jenis kelamin), karakteristik klinis, jenis adenoma, data radiologis, pemeriksaan hormon (T4 bebas dan TSH) dievaluasi pada peneltian ini.
Hasil: Terdapat 45 pasien yang memenuhi kriteria penelitian ini. Sebagian besar subyek adalah wanita (62,2%). Keluhan utama subyek adalah gangguan penglihatan (55,6%). Gejala yang sering ditemukan adalah sakit kepala (86,7%), gangguan penglihatan (77,8%). Pada subyek wanita manifestasi yang pertama kali muncul adalah gangguan penglihatan dan gangguan fungsi seksual (39,3% dan 32,1%). Pada Usia muda, gejala pertama kali muncul lebih pada kelompok adenoma fungsional dibandingkan non fungsional (32,9 vs. 40,6). Hampir seluruh kasus yang ditemukan adalah makroadenoma (97,8%). Proporsi subyek yang mengalami hipotiroidisme sekunder adalah 40%. Subyek dengan hipotiroidisme sekunder lebih banyak mengeluhkan gangguan penglihatan dan gangguan ereksi.
Kesimpulan: Gangguan penglihatan adalah keluhan utama yang sering ditemukan. Pada subyek wanita, keluhan gangguan fungsi seksual bersama dengan gangguan penglihatan adalah manifestasi yang pertama kali muncul. Proporsi hipotiroidisme sekunder pada penelitian ini adalah 40,0%. Subyek dengan hipotiroidisme sekunder lebih banyak mengeluhkan gangguan penglihatan, gangguan ereksi.
Tujuan: Mengetahui proporsi hipotiroidisme sekunder dan gambaran klinis pasien adenoma hipofisis.
Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang. Data diambil dari rekam medis pasien di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo antara tahun 2007-2012. Data demografis (usia, jenis kelamin), karakteristik klinis, jenis adenoma, data radiologis, pemeriksaan hormon (T4 bebas dan TSH) dievaluasi pada peneltian ini.
Hasil: Terdapat 45 pasien yang memenuhi kriteria penelitian ini. Sebagian besar subyek adalah wanita (62,2%). Keluhan utama subyek adalah gangguan penglihatan (55,6%). Gejala yang sering ditemukan adalah sakit kepala (86,7%), gangguan penglihatan (77,8%). Pada subyek wanita manifestasi yang pertama kali muncul adalah gangguan penglihatan dan gangguan fungsi seksual (39,3% dan 32,1%). Pada Usia muda, gejala pertama kali muncul lebih pada kelompok adenoma fungsional dibandingkan non fungsional (32,9 vs. 40,6). Hampir seluruh kasus yang ditemukan adalah makroadenoma (97,8%). Proporsi subyek yang mengalami hipotiroidisme sekunder adalah 40%. Subyek dengan hipotiroidisme sekunder lebih banyak mengeluhkan gangguan penglihatan dan gangguan ereksi.
Kesimpulan: Gangguan penglihatan adalah keluhan utama yang sering ditemukan. Pada subyek wanita, keluhan gangguan fungsi seksual bersama dengan gangguan penglihatan adalah manifestasi yang pertama kali muncul. Proporsi hipotiroidisme sekunder pada penelitian ini adalah 40,0%. Subyek dengan hipotiroidisme sekunder lebih banyak mengeluhkan gangguan penglihatan, gangguan ereksi.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 216-222 |
Journal | MKI |
Volume | 68 |
Issue number | 6 |
DOIs | |
Publication status | Published - Jun 2018 |
Keywords
- Adenoma hipofisis
- gangguan penglihatan
- hipotiroidisme sekunder
- sakit kepala