TY - JOUR
T1 - Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten Tangerang Tahun 2016
AU - Laila, Nenden Hikmah
AU - Mahkota, Renti
AU - Sariwati, Elvieda
AU - Setiabudi, Dwi Agus
PY - 2018
Y1 - 2018
N2 - Hepatitis A adalah penyakit hati akibat virus hepatitis A yang dapat menyebabkan kesakitan ringan sampai berat. Dampak ekonomi dari wabah tersebut seperti epidemi Shanghai pada tahun 1988 yang menyerang sekitar 300.000 orang. Di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang buruk dan praktek-praktek higienis, kebanyakan anak-anak (90%) telah terinfeksi hepatitis A virus sebelum usia 10 tahun. Di Indonesia Hepatitis A sering muncul dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Tahun 2014 tercatat 3 Provinsi dan 4 Kabupaten terjadi KLB dengan jumlah penderita 282. Penyelidikan epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran KLB dan mengidentifikasi faktor risiko KLB Hepatitis A di Kabupaten Tangerang tahun 2016. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kasus kontrol. Penyelidikan dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di Kabupaten Tengerang. besar sampel yaitu kasus 44 dan control sebanyak 95. Data yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini berupa data primer dan sekunder. Data primer meliputi identifikasi responden dan faktor risiko Hepatitis A. Penyelidikan dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta observasi lingkungan. Data sekunder diambil berdasarkan laporan puskesmas, catatan dinas kesehatan Kabupaten Tangerang dan data demografi. Data dianalisis dengan Stata menggunakan uji bivariate; Chi Square (X2) dan multivariate; regresi logistik. KLB terjadi pada bulan Februari-Maret 2016 dengan kasus sebanyak 44, kasus terbanyak terjadi pada minggu ke-10 pada bulan Maret 2016. KLB hepatitis A berdasarkan kelompok umur 6-10 tahun sebesar 3 orang (6.82%) lebih sedikit dibanding umur 11-16 tahun yaitu 41 orang (93.18%) dengan OR 1.78 (CI95% 0.43-10.48) . KLB hepatitis A berdasarkan jenis kelamin lebih banyak pada perempuan yaitu 24 orang (54.55%) dibanding laki – laki yaitu 20 orang (45.45%) dengan OR 0.71 (CI95% 0.32-1.56). Faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2) OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02). KLB hepatitis A terjadi karena berbagai faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2). Selain itu PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk. Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS dan imunisasi hepatitis A. Faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2) OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02). KLB hepatitis A terjadi karena berbagai faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2). Selain itu PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk. Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS dan imunisasi hepatitis A.
AB - Hepatitis A adalah penyakit hati akibat virus hepatitis A yang dapat menyebabkan kesakitan ringan sampai berat. Dampak ekonomi dari wabah tersebut seperti epidemi Shanghai pada tahun 1988 yang menyerang sekitar 300.000 orang. Di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang buruk dan praktek-praktek higienis, kebanyakan anak-anak (90%) telah terinfeksi hepatitis A virus sebelum usia 10 tahun. Di Indonesia Hepatitis A sering muncul dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Tahun 2014 tercatat 3 Provinsi dan 4 Kabupaten terjadi KLB dengan jumlah penderita 282. Penyelidikan epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran KLB dan mengidentifikasi faktor risiko KLB Hepatitis A di Kabupaten Tangerang tahun 2016. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kasus kontrol. Penyelidikan dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di Kabupaten Tengerang. besar sampel yaitu kasus 44 dan control sebanyak 95. Data yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini berupa data primer dan sekunder. Data primer meliputi identifikasi responden dan faktor risiko Hepatitis A. Penyelidikan dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta observasi lingkungan. Data sekunder diambil berdasarkan laporan puskesmas, catatan dinas kesehatan Kabupaten Tangerang dan data demografi. Data dianalisis dengan Stata menggunakan uji bivariate; Chi Square (X2) dan multivariate; regresi logistik. KLB terjadi pada bulan Februari-Maret 2016 dengan kasus sebanyak 44, kasus terbanyak terjadi pada minggu ke-10 pada bulan Maret 2016. KLB hepatitis A berdasarkan kelompok umur 6-10 tahun sebesar 3 orang (6.82%) lebih sedikit dibanding umur 11-16 tahun yaitu 41 orang (93.18%) dengan OR 1.78 (CI95% 0.43-10.48) . KLB hepatitis A berdasarkan jenis kelamin lebih banyak pada perempuan yaitu 24 orang (54.55%) dibanding laki – laki yaitu 20 orang (45.45%) dengan OR 0.71 (CI95% 0.32-1.56). Faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2) OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02). KLB hepatitis A terjadi karena berbagai faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2). Selain itu PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk. Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS dan imunisasi hepatitis A. Faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2) OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02). KLB hepatitis A terjadi karena berbagai faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2). Selain itu PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk. Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS dan imunisasi hepatitis A.
UR - http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/view/3099
U2 - 10.7454/epidkes.v2i1.3099
DO - 10.7454/epidkes.v2i1.3099
M3 - Article
SN - 2548-513X
VL - 2
JO - Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
JF - Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
IS - 1
ER -