Abstract
Pendahuluan. Pengobatan dengan tenofovir disoproksil fumarat (TDF) pada pasien HIV/AIDS mempunyai risiko timbulnya efek samping pada ginjal berupa penurunan cepat laju filtrasi glomerulus (LFG) (minimal lebih dari 5 ml/menit/1,72 m2 dalam 1 tahun penggunaan). Besarnya angka kejadian penurunan cepat LFG dan faktor yang memengaruhinya selama ini masih kontradiktif dan belum dikaji secara lengkap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka insiden nefrotoksiksitas terkait TDF dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode. Penelitian dengan desain kohort retrospektif dilakukan di unit pelayanan terpadu HIV RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta pada pasien yang memulai pengobatan TDF sejak Januari 2010 sampai dengan Januari 2015 dengan metode sampling konsekutif. Kriteria inklusi yaitu pasien yang berobat minimal setahun dan mempunyai LFG awal lebih dari 60 ml/menit/1,72 m2. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data sekunder melalui penelusuran rekam medis, sehingga subjek yang tidak mempunyai data LFG pada 1 tahun pengobatan tidak diikutkan dalam analisis. Variabel-variabel yang berpotensi berhubungan dengan penurunan cepat LFG dianalisis dengan regresi logistik menggunakan program SPSS.
Hasil. Sebanyak 164 subjek diikutkan dalam penelitian. Insiden penurunan cepat LFG didapatkan pada 87 subjek (53%; IK 95% 45 - 60,4%). Faktor-faktor yang berpengaruh adalah jenis kelamin laki-laki (RR 4,0; IK 95% 1,1 - 4,8), jumlah CD4 kurang dari 100 sel/mm3 (RR 3,7; IK 95% 1,7 – 8,1), Penambahan berat badan lebih dari 20 % (RR 4,0; IK 95% 1,0 – 4,8) dan nilai LFG sebelum pengobatan lebih dari 90 ml/menit/1,72 m2 (RR 9,8; IK 95% 2,3 – 42,1).
Simpulan. Insiden penurunan cepat LFG setelah pemakaian TDF selama setahun adalah 53%. Faktor risiko yang berpengaruh adalah jenis kelamin laki-laki, jumlah CD4 kurang dari 100 sel/mm3, penambahan berat badan > 20%, dan LFG awal sebelum pengobatan > 90 ml/menit/1,72 m2.
Metode. Penelitian dengan desain kohort retrospektif dilakukan di unit pelayanan terpadu HIV RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta pada pasien yang memulai pengobatan TDF sejak Januari 2010 sampai dengan Januari 2015 dengan metode sampling konsekutif. Kriteria inklusi yaitu pasien yang berobat minimal setahun dan mempunyai LFG awal lebih dari 60 ml/menit/1,72 m2. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data sekunder melalui penelusuran rekam medis, sehingga subjek yang tidak mempunyai data LFG pada 1 tahun pengobatan tidak diikutkan dalam analisis. Variabel-variabel yang berpotensi berhubungan dengan penurunan cepat LFG dianalisis dengan regresi logistik menggunakan program SPSS.
Hasil. Sebanyak 164 subjek diikutkan dalam penelitian. Insiden penurunan cepat LFG didapatkan pada 87 subjek (53%; IK 95% 45 - 60,4%). Faktor-faktor yang berpengaruh adalah jenis kelamin laki-laki (RR 4,0; IK 95% 1,1 - 4,8), jumlah CD4 kurang dari 100 sel/mm3 (RR 3,7; IK 95% 1,7 – 8,1), Penambahan berat badan lebih dari 20 % (RR 4,0; IK 95% 1,0 – 4,8) dan nilai LFG sebelum pengobatan lebih dari 90 ml/menit/1,72 m2 (RR 9,8; IK 95% 2,3 – 42,1).
Simpulan. Insiden penurunan cepat LFG setelah pemakaian TDF selama setahun adalah 53%. Faktor risiko yang berpengaruh adalah jenis kelamin laki-laki, jumlah CD4 kurang dari 100 sel/mm3, penambahan berat badan > 20%, dan LFG awal sebelum pengobatan > 90 ml/menit/1,72 m2.
Translated title of the contribution | Factors Affecting Rapid Decline in Glomerular Filtration Rate in HIV/AIDS Patients Using Tenofovir Disoproxil Fumarate |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 141-149 |
Number of pages | 9 |
Journal | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
Volume | 6 |
Issue number | 3 |
Publication status | Published - 2019 |
Keywords
- HIV/AIDS
- penurunan cepat LFG
- tenofovir