EVALUATION OF BANK MERGER IN INDONESIA: Lessons from Parametric Cost Function

Eugenia Mardanugraha, Muliaman D. Hadad

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Merger dan akuisisi telah menjadi pilihan utama dalam pelaksanaan konsolidasi perbankan yang direkomendasikan dalam rangka penguatan industri perbankan di Indonesia. Proses merger dan konsolidasi ini membutuhkan biaya besar dan mengandung resiko, dua factor yang menyebabkan penurunan tingkat efisiensi bank yang telah melakukan merger. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses merger menurunkan efisiensi bank, meski berdampak positif terhadap stabilitas dari efisiensi bank tersebut. Ini menunjukkan manajemen bank yang lebih baik setelah merger dan peningkatan economies of scale. Sebelum merger, bank harus meningkatkan efisiensi terlebih dahulu, misalnya dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan peningkatan utilisasi teknologi. Paper ini menunjukkan, jika skor DFA 0,7, bank dapat meraih keuntungan economies of scale, economies of scope dan technical progress yang dapat meningkatkan efisiensi. Beberapa rekomendasi yang diusulkan, pertama, Bank Indonesia seharusnya mengarahkan manajemen perbankan dalam hal pengalokasian biaya operasional secara optimal. Kedua, harus ada upaya untuk mengembalikan tingkat efisiensi bank pada level efisiensi semula. Ketiga, Bank Indonesia, harus mengarahkan perbankan untuk mengabsorpsi teknologi sejauh mungkin. Keempat, efisiensi internal merupakan aspek penting yang harus diraih sebelum proses merger dilakukan.
Original languageEnglish
JournalBuletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
Volume8
Issue number1
DOIs
Publication statusPublished - 2005

Fingerprint

Dive into the research topics of 'EVALUATION OF BANK MERGER IN INDONESIA: Lessons from Parametric Cost Function'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this