TY - JOUR
T1 - Efektivitas Pemberian Nutrisi Enteral Eksklusif terhadap Induksi Remisi Penyakit Crohn
AU - Kadim, Muzal
AU - Sutantio, Jennie Dianita
PY - 2019
Y1 - 2019
N2 - Latar belakang. Pemberian nutrisi enteral eksklusif (NEE) direkomendasikan sebagai terapi lini pertama induksi remisi penyakit Chron pada anak. Namun, terdapat perbedaan aplikasi terapi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tujuan. Mengetahui efektivitas terapi NEE dibanding kortikosteroid untuk induksi remisi penyakit Crohn pada anak.Metode. Pencarian artikel dilakukan melalui basis data PubMed dan Cochrane dengan kata kunci yang sesuai. Seleksi dilakukan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Telaah kritis dilakukan dengan evaluasi validity, importance, dan applicability. Hasil. Dua artikel berupa studi meta-analisis dan uji klinis acak terkontrol didapatkan dari hasil pencarian. Meta-analisis terhadap 3 studi menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kedua terapi terhadap induksi remisi (OR 1,31, IK 95% 0,68-2,53). Uji klinis acak terkontrol juga menunjukkan hal yang serupa (NEE 100% vs kortikosteroid 83%), tetapi didapatkan penyembuhan mukosa yang bermakna pada kelompok NEE (89%) dibanding kortikosteroid (17%). Kesimpulan. Pemberian NEE sama efektif dengan kortikosteroid untuk induksi remisi penyakit Crohn pada anak. Namun, pemberian NEE perlu direkomendasikan karena efek penyembuhan mukosa yang lebih baik.
AB - Latar belakang. Pemberian nutrisi enteral eksklusif (NEE) direkomendasikan sebagai terapi lini pertama induksi remisi penyakit Chron pada anak. Namun, terdapat perbedaan aplikasi terapi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tujuan. Mengetahui efektivitas terapi NEE dibanding kortikosteroid untuk induksi remisi penyakit Crohn pada anak.Metode. Pencarian artikel dilakukan melalui basis data PubMed dan Cochrane dengan kata kunci yang sesuai. Seleksi dilakukan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Telaah kritis dilakukan dengan evaluasi validity, importance, dan applicability. Hasil. Dua artikel berupa studi meta-analisis dan uji klinis acak terkontrol didapatkan dari hasil pencarian. Meta-analisis terhadap 3 studi menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kedua terapi terhadap induksi remisi (OR 1,31, IK 95% 0,68-2,53). Uji klinis acak terkontrol juga menunjukkan hal yang serupa (NEE 100% vs kortikosteroid 83%), tetapi didapatkan penyembuhan mukosa yang bermakna pada kelompok NEE (89%) dibanding kortikosteroid (17%). Kesimpulan. Pemberian NEE sama efektif dengan kortikosteroid untuk induksi remisi penyakit Crohn pada anak. Namun, pemberian NEE perlu direkomendasikan karena efek penyembuhan mukosa yang lebih baik.
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1605
U2 - 10.14238/sp21.1.2019.57-65
DO - 10.14238/sp21.1.2019.57-65
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 21
SP - 57
EP - 65
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 1
ER -