Abstract
Antibiotik topikal profilaksis masih sering digunakan pada luka superfisial pasca tindakan bedah
listrik untuk keratosis seboroik (KS) dan fibroma mole (FM). Penelitian ini ingin mengetahui apakah antibiotik
topikal masih diperlukan untuk mencegah infeksi pada jenis luka tersebut.
Penelitian ini membandingkan efektivitas antibiotik topikal dengan vaselin album untuk mencegah
infeksi pada luka superfisial pasca bedah listrik lesi KS dan FM secara uji klinis acak buta ganda, dilakukan di
Divisi Tumor dan Bedah Kulit Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM. Pada luka superfisial
pasca tindakan bedah listrik lesi KS dan FM di wajah atau leher yang berdiameter 1-3 mm, dioleskan salep
natrium fusidat pada salah satu sisi dan vaselin album pada sisi kontralateral. Salep dioleskan 2 kali sehari,
selama 7 hari berturut-turut. Penilaian luka dilakukan pada hari tindakan bedah listrik (hari ke-0), hari ke-3, 7,
dan 14 pasca tindakan bedah listrik. Infeksi ditegakkan berdasarkan temuan adanya pus di luka.
Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 20-60 tahun.
Infeksi luka pasca tindakan bedah listrik tidak ditemukan pada kedua perlakuan, sehingga disimpulkan bahwa
antibiotik topikal dan vaselin album menunjukkan efektivitas yang sama untuk mencegah infeksi pada luka
superfisial pasca tindakan bedah listrik untuk KS dan FM yang berdiameter 1-3 mm.
Penggunaan antibiotik topikal tidak diperlukan untuk mencegah infeksi pada luka superfisial pasca
tindakan bedah listrik, khususnya pada lesi KS dan FM yang berdiameter 1-3 mm.
Kata kunci: Antibiotik topikal, vaselin album, efektivitas, infeksi, luka superfisial, bedah listri
listrik untuk keratosis seboroik (KS) dan fibroma mole (FM). Penelitian ini ingin mengetahui apakah antibiotik
topikal masih diperlukan untuk mencegah infeksi pada jenis luka tersebut.
Penelitian ini membandingkan efektivitas antibiotik topikal dengan vaselin album untuk mencegah
infeksi pada luka superfisial pasca bedah listrik lesi KS dan FM secara uji klinis acak buta ganda, dilakukan di
Divisi Tumor dan Bedah Kulit Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM. Pada luka superfisial
pasca tindakan bedah listrik lesi KS dan FM di wajah atau leher yang berdiameter 1-3 mm, dioleskan salep
natrium fusidat pada salah satu sisi dan vaselin album pada sisi kontralateral. Salep dioleskan 2 kali sehari,
selama 7 hari berturut-turut. Penilaian luka dilakukan pada hari tindakan bedah listrik (hari ke-0), hari ke-3, 7,
dan 14 pasca tindakan bedah listrik. Infeksi ditegakkan berdasarkan temuan adanya pus di luka.
Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 20-60 tahun.
Infeksi luka pasca tindakan bedah listrik tidak ditemukan pada kedua perlakuan, sehingga disimpulkan bahwa
antibiotik topikal dan vaselin album menunjukkan efektivitas yang sama untuk mencegah infeksi pada luka
superfisial pasca tindakan bedah listrik untuk KS dan FM yang berdiameter 1-3 mm.
Penggunaan antibiotik topikal tidak diperlukan untuk mencegah infeksi pada luka superfisial pasca
tindakan bedah listrik, khususnya pada lesi KS dan FM yang berdiameter 1-3 mm.
Kata kunci: Antibiotik topikal, vaselin album, efektivitas, infeksi, luka superfisial, bedah listri
Original language | English |
---|---|
Pages (from-to) | 114 - 118 |
Number of pages | 4 |
Journal | Media Dermato Venereologica Indonesiana |
Volume | 42 |
Issue number | 3 |
Publication status | Published - 2015 |