Efek Perbedaan Volume Tidal Intraoperatif terhadap Rasio Pao2/Fio2 Pascaoperasi Abdominal Mayor

Dita Aditianingsih, Jefferson, Michael Mandagi

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Komplikasi paru pascaoperasi merupakan salah satu penyebab penting morbiditas dan mortalitas pascaoperasi yang berkaitan dengan anestesia dan pembedahan. Studi ini membandingkan volume tidal 6 mL/kgBB dan 10 mL/kgBB dengan menggunakan PEEP dan pengaruhnya terhadap komplikasi paru. Setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI/RSCM, dilakukan uji klinis acak terhadap 52 pasien operasi abdominal mayor elektif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada bulan November 2014–April 2015. Subjek diacak dalam 2 kelompok, yaitu kelompok dengan volume tidal 6 mL/kg dengan PEEP 6 cmH2O dan volume tidal 10 mL/kg dengan PEEP 6 cmH2O. Keluaran primer adalah pemeriksaan fungsi paru menggunakan rasio PaO2/FiO2. Keluaran sekunder adalah komplikasi paru (pneumonia, atelektasis, ARDS, gagal napas), komplikasi ekstraparu (SIRS, sepsis, sepsis berat), dan mortalitas dalam 28 hari pascaoperatif. Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna rasio PaO2/FiO2 antara kelompok VT-6 mL/kg dengan VT-10 mL/kg (p>0,05), baik pada awal operasi, akhir operasi, hari pertama pascaoperasi, dan hari kedua pascaoperasi. Tidak ada perbedaan bermakna pada semua keluaran sekunder diantara kedua kelompok. Simpulan, volume tidal 6 hingga 10 mL/kg dengan PEEP 6 cmH2O aman untuk dipakai pada pasien yang menjalani operasi abdominal mayor.
Original languageIndonesian
JournalMajalah ANESTESIA & CRITICAL CARE
Volume34
Issue number2
Publication statusPublished - 2016

Cite this