Efek Aktivasi Programmed Death Ligand 1 (PD-L1) pada Adenokarsinoma Paru

Meike Pramono, Meilania Saraswati, Endah Zuraidah

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Adenokarsinoma paru adalah subtipe kanker paru yang paling
sering ditemukan dan sulit terdiagnosis pada stadium dini, hal ini
disebabkan karena tumor seringkali terletak di perifer sehingga
tidak menghasilkan gejala klinis spesifik. Tiga puluh persen kasus
adenokarsinoma paru melibatkan mutasi pada gen kirsten rat
sarcoma (KRAS) sehingga terapi target terhadap epidermal growth
factor (EGF) tidak memberikan respons yang baik, sehingga
dibutuhkan modalitas imunoterapi lain, salah satu terapi yang
menargetkan ikatan programmed death ligand 1 (PD-L1) dengan
programmed death receptor 1 (PD-1). Mutasi KRAS akan
menyebabkan aktivasi faktor transkripsi c-Jun pada regio promoter
gen PDCL1. Aktivasi faktor transkripsi akan diikuti oleh proses
translasi, dan modifikasi pascatranslasi dengan N-glycosylation.
PD-L1 dengan modifikasi N-glycosilation memiliki struktur protein
yang stabil. PD-L1 yang terdapat pada komponen stromal tumor
akan berinteraksi dengan PD-1 yang terdapat pada sel imun seperti
monosit, limfosit T, limfosit B, sel dendritik, dan tumor-infiltrating
lymphocytes (TILs) dan menyebabkan disfungsi limfosit T serta
peningkatan jumlah limfosit T regulator yang bersifat imunosupresif.
Terdapat terapi immune checkpoint PD-L1 yang digunakan, antara
lain pembrolizumab, durvalumab, nivolumab, dan atezolizumab.
Original languageIndonesian
JournalMajalah Pratista Patologi
Publication statusPublished - 2019

Cite this