Abstract
Artikel ini membahas tentang diskursus ujaran kebencian pemerintah Indonesia di media daring di tahun 2016 dengan pendekatan analisis diskursus Sara Mills. Media daring yang dipilih adalah republika.co.id, viva.co.id, tempo.co, dan kompas.com. Hasil riset menunjukkan bahwa kelompok minoritas LGBT tidak pernah menjadi subjek media dan hanya menjadi objek yang dipinggirkan karena dominasi pemerintah atas diskursus tentang LGBT. Temuan ini ditunjukkan melalui tiga hal: pertama, ujaran kebencian dibangun oleh stereotip, stigma, dan nilai heteronormative berasas agama; kedua, kurangnya pengetahuan di kalangan jurnalis tentang seksualitas, terutama LGBT; ketiga, kata-kata kebencian menjadi bagian dari kekuasaan ideologi heteronormative yang menindas dan didistribusikan melalui media daring.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 243-258 |
Journal | Jurnal Ilmu Komunikasi |
Volume | 16 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2019 |
Keywords
- discourse
- LGBTI
- online news
- hate speech
- homophobia