Abstract
Tuberkulosis (TB) pada kehamilan selain dapat mengenai ibu juga dapat menular padabayi baik intrauterin, saat persalinan, maupun pasca natal. Kejadian TB kongenital selamapersalinan sangat jarang. Gejala klinis TB pada neonatus sulit dibedakan dengan sepsisbakterial umumnya dan hampir semua kasus meninggal karena keterlambatan diagnosis.Manifestasi klinis TB kongenital dapat timbul segera setelah lahir maupun dalambeberapa hari. Gejala yang paling sering ditemukan adalah distres pernapasan,hepatosplenomegali, dan demam. Tata laksana TB pada neonatus mencakup beberapaaspek yaitu ibu, bayi yang dilahirkan dan lingkungan keluarga. Untuk diagnosis dantata laksana diperlukan pemeriksaan klinis dan penunjang berupa pemeriksaan patologidari plasenta darah v.umbilikalis, foto toraks, bilas lambung serta evaluasi uji tuberkulinsecara berkala. Deteksi dini TB pada neonatus dan penanganan yang baik pada ibudengan TB aktif akan memperkecil kemungkinan terjadinya TB perinatal.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 85, 90 |
Journal | Sari Pediatri |
Volume | 6 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2004 |
Keywords
- tuberkulosis
- transmisi perinatal
- profilaksis