TY - JOUR
T1 - Defisiensi Zinc Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Diare Akut Menjadi Diare Melanjut
AU - Marlia, Dede Lia
AU - Dwipoerwantoro, Pramita G.
AU - Advani, Najib
PY - 2015
Y1 - 2015
N2 - Latar belakang. Diare masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada anak,
dan efeknya akan meningkat pada diare melanjut. Ekskresi yang meningkat dan malnutrisi menimbulkan
defisiensi makro dan mikronutrien, defisiensi zinc merupakan salah satu penyebabnya.
Tujuan. Mengetahui apakah defisiensi zinc merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut.
Metode. Penelitian uji potong lintang dilakukan di RSCM dan tiga rumah sakit umum daerah pada anak
usia >1–60 bulan yang mengalami diare akut kurang dari 7 hari. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan kadar zinc serum.
Hasil. Analisis dilakukan pada 99 subjek. Usia terbanyak 12-36 bulan, perbandingan laki-laki perempuan
1,3:1. Prevalensi defisiensi zinc adalah 20,2%. Insiden diare melanjut 25,3%. Tidak terdapat hubungan
antara defisiensi zinc dengan usia, status nutrisi, riwayat diare berulang, pendidikan ibu, dan pendapatan
orangtua. Defisiensi zinc bukan merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut RR 1,82 (IK95%
0,633-5,260; p=0,261). Riwayat diare berulang merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut
RR 3,4 kali (IK95% 1,3-9,5; p=0,013).
Kesimpulan. Defisiensi zinc bukan merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut. Riwayat diare
berulang berisiko untuk terjadinya diare akut menjadi diare melanjut
AB - Latar belakang. Diare masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada anak,
dan efeknya akan meningkat pada diare melanjut. Ekskresi yang meningkat dan malnutrisi menimbulkan
defisiensi makro dan mikronutrien, defisiensi zinc merupakan salah satu penyebabnya.
Tujuan. Mengetahui apakah defisiensi zinc merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut.
Metode. Penelitian uji potong lintang dilakukan di RSCM dan tiga rumah sakit umum daerah pada anak
usia >1–60 bulan yang mengalami diare akut kurang dari 7 hari. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan kadar zinc serum.
Hasil. Analisis dilakukan pada 99 subjek. Usia terbanyak 12-36 bulan, perbandingan laki-laki perempuan
1,3:1. Prevalensi defisiensi zinc adalah 20,2%. Insiden diare melanjut 25,3%. Tidak terdapat hubungan
antara defisiensi zinc dengan usia, status nutrisi, riwayat diare berulang, pendidikan ibu, dan pendapatan
orangtua. Defisiensi zinc bukan merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut RR 1,82 (IK95%
0,633-5,260; p=0,261). Riwayat diare berulang merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut
RR 3,4 kali (IK95% 1,3-9,5; p=0,013).
Kesimpulan. Defisiensi zinc bukan merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut. Riwayat diare
berulang berisiko untuk terjadinya diare akut menjadi diare melanjut
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/142
U2 - 10.14238/sp16.5.2015.299-306
DO - 10.14238/sp16.5.2015.299-306
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 16
SP - 299
EP - 306
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 5
ER -