Abstract
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jakarta diiringi dengan pertambahan jumlah penduduk dan
pembangunan infrastruktur yang semakin padat. Tingginya tingkat pembangunan infrastruktur di Jakarta
menyebabkan semakin berkurangnya tutupan vegetasi dan terganggunya fungsi alami ekosistem yang
semula ada di Jakarta, seperti fungsi sistem hidrologi. Pembangunan fisik dan infrastruktur di daerah
perkotaan seharusnya diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang sehingga dampak negatif
yang timbul dapat diminimalkan. Salah satu bentuk pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan
pengaturan dan pemanfaatan ruang yang optimal sehingga fungsi ekosistem tetap terjaga. Studi ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan perubahan tutupan lahan terhadap sistem hidrologi
yang dilihat dari persediaan air dan fenomena banjir di Jakarta, serta menyiapkan rekomendasi untuk
perencanaan ruang berbasis sistem hidrologi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan Sistem
Informasi Geografis, berdasarkan data sekunder dan studi literatur. Berdasarkan pengolahan citra Landsat
tahun 1999-2019, tutupan lahan bervegetasi di Jakarta mengalami penurunan dari 35,5% menjadi 6,4%,
sementara luas lahan terbangun terus mengalami peningkatan dari 65,5% menjadi 93,6%. Kepadatan
bangunan di Jakarta menyebabkan peningkatan luas permukaan tanah yang bersifat impervious sehingga
terjadi peningkatan laju aliran air permukaan dan penurunan laju aliran dasar di bawah tanah yang memicu
terjadinya banjir.
pembangunan infrastruktur yang semakin padat. Tingginya tingkat pembangunan infrastruktur di Jakarta
menyebabkan semakin berkurangnya tutupan vegetasi dan terganggunya fungsi alami ekosistem yang
semula ada di Jakarta, seperti fungsi sistem hidrologi. Pembangunan fisik dan infrastruktur di daerah
perkotaan seharusnya diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang sehingga dampak negatif
yang timbul dapat diminimalkan. Salah satu bentuk pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan
pengaturan dan pemanfaatan ruang yang optimal sehingga fungsi ekosistem tetap terjaga. Studi ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan perubahan tutupan lahan terhadap sistem hidrologi
yang dilihat dari persediaan air dan fenomena banjir di Jakarta, serta menyiapkan rekomendasi untuk
perencanaan ruang berbasis sistem hidrologi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan Sistem
Informasi Geografis, berdasarkan data sekunder dan studi literatur. Berdasarkan pengolahan citra Landsat
tahun 1999-2019, tutupan lahan bervegetasi di Jakarta mengalami penurunan dari 35,5% menjadi 6,4%,
sementara luas lahan terbangun terus mengalami peningkatan dari 65,5% menjadi 93,6%. Kepadatan
bangunan di Jakarta menyebabkan peningkatan luas permukaan tanah yang bersifat impervious sehingga
terjadi peningkatan laju aliran air permukaan dan penurunan laju aliran dasar di bawah tanah yang memicu
terjadinya banjir.
Original language | English |
---|---|
Journal | Majalah Ilmiah Globe |
Publication status | Published - 2020 |