“Breaking taboo”: Keputusan Uni Emirat Arab untuk Melakukan Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel

Translated title of the contribution: Breaking Taboo: Explaining the United Arab Emirates’ Decision to Establish Diplomatic Relationship with Israel

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Uni Emirat Arab (UEA) membuka hubungan diplomatik dengan Israel, yang bertentangan dengan Inisiatif Perdamaian Arab (IPA) yang juga ditandatangani oleh UEA, yang menyatakan agar tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina mendapatkan kemerdekaan. Selama ini, ancaman dari Iran ini ditangkal oleh eksistensi Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah, namun seiring dengan berkurangnya perhatian AS pada kawasan Timur Tengah maka muncul kebutuhan untuk membangun aliansi dengan like-minded countries yang memiliki persepsi ancaman yang sama. Tulisan ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai justifkasi UEA untuk tetap membuka hubungan diplomatik dengan Israel terlepas dari komitmen mereka terhadap IPA, melalui argumen bahwa keputusan UEA didorong oleh adanya persepsi akan ancaman dari Iran terhadap budaya stratejik mereka, dan lebih lanjut berkontribusi pada kajian mengenai faktor kultural dalam perumusan kebijakan luar negeri suatu negara.

Translated title of the contributionBreaking Taboo: Explaining the United Arab Emirates’ Decision to Establish Diplomatic Relationship with Israel
Original languageIndonesian
Pages (from-to)147-174
JournalJurnal Global dan Strategis
Volume16
Issue number1
DOIs
Publication statusPublished - 2022

Keywords

  • normalisasi hubungan diplomatik,
  • kebijakan luar negeri
  • Israel
  • Uni Emirat Arab
  • budaya strategis

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Breaking Taboo: Explaining the United Arab Emirates’ Decision to Establish Diplomatic Relationship with Israel'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this