BIOAKUMULASI METIL MERKURI OLEH PERNA VIRIDIS DAN ANADARA INDICA MELALUI JALUR PAKAN

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Telah dilakukan penelitian bioakumulasi metil merkuri melalui jalur pakan menggunakan radioisotop CH3 203Hg+. Perna viridis dan Anadara indica diberi pakan isochrysis sp yang terlabel CH3 203Hg+. Hasil penelitian menunjukkan Efisiensi asimilasi Perna viridis setelah 24 jam sebesar 1,147% sedangkan efisiensi asimilasi Anadara indica setelah 24 jam sebesar 0,393%. Nilai BAF pada Perna viridis adalah 5760,737 sampai dengan 10877,491 dan nilai BAF pada Anadara indica adalah 6756,617 sampai dengan 10522,4923 Kata kunci: Bioakumulasi, Perna viridis, Anadara indica, CH3 203Hg + , jalur pakan ABSTRACT BIOACCUMULATION OF METHYLMERCURY BY PERNA VIRIDIS AND ANADARA INDICA THROUGH FOOD PATHWAY. Research of bioaccumulation of methyl mercury through food pathway that use of radioisotopes CH3 203Hg+ has been conducted. Perna viridis and Anadara indica were fed by Isochrysis sp that been have labeled wit CH3 203Hg+ . The results were showed that assimilation efficiency of Perna viridis after 24 hours were 1.147% while the efficiency of assimilation Anadara indica after 24 hours were 0.393%. BAF values in Perna viridis were up to 10877.491 5760.737 and BAF values on Anadara indica is were 6756.617 up to 10522.4923 Keywords: Bioaccumulation, Perna viridis, Anadara indica , CH3 203Hg+, Food pathway PENDAHULUAN Sebagai salah satu zat pencemar, merkuri bersifat neutrotoksin dan masuk ke ekosistem akuatik melalui deposisi atmosferik maupun bersumber dari eksternalisasi limbah industri [1,2]. Pada lingkungan akuatik, merkuri berbentuk anorganik (Hg0, Hg+ dan Hg2+) maupun organik (CH3Hg+, (CH3)2Hg dan C6H5Hg). Bentuk dominan merkuri anorganik dalam lingkungan akuatik adalah Hg2+ dalam bentuk senyawaan kompleks maupun senyawaan ionik. Merkuri anorganik dapat dimetilasi oleh bakteri membentuk senyawaan organomerkuri yang mempunyai toksisitas lebih tinggi dibandingkan dengan merkuri anorganik[3,4]. Organomerkuri selain CH3Hg+ cepat terdekompoisisi kembali menjadi merkuri anorganik (Booth et al. 2005). Senyawaan merkuri mempunyai afinitas terhadap lipid sehingga lebih mudah terakumulasi di dalam tubuh organisme dibandingkan senyawaan logam berat lainnya [5]. Organisme akuatik mengakumulasi senyawaan merkuri dalam bentuk CH3Hg+ dan Hg2 + pada seluruh tingkatan jejaring makanan[6]. Kekerangan merupakan salah satu bagian ekosistem akuatik, mengakumulasi CH3Hg+ dan Hg2+ dari berbagai jalur paparan yaitu: air, pakan dan partikulat [7]. Hasil akumulasi tersebut meningkatkan kandungan merkuri di dalam jaringan tubuh ikan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan senyawaan merkuri yang terkandung dalam daging ikan sebanyak 80 – 95% berbentuk CH3Hg+ [8]. Hal ini sangat berbahaya karena kekerangan n banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga menjadi sumber utama asupan CH3Hg+ pada manusia. Pada penelitian ini dilakukan studi bioakumulasi metil merkuri oleh pada Perna viridis dan Anadara indica.
Original languageIndonesian
JournalJurnal Teknologi Pengelolaan Limbah
Volume16
Issue number2
Publication statusPublished - 2013

Cite this