Abstract
Kehidupan masyarakat kota seringkali diidentikkan dengan bidang jasa dan industri yang berbasis teknologi tinggi dan keterampilan yang diperoleh secara khusus. Para ilmuwan sosial menengarai bertahannya praktik bertani di kota-kota besar dunia. Di kota negara berkembang, penjelasan mengenai pertanian kota umumnya dikaitkan dengan migrasi dan penyesuaian para migran di kota. Tulisan ini akan melihat bagaimana pertanian kota berkembang di Jakarta dan Manila, dua kota metropolitan di negara berkembang. Kedua kota ini mewakili jenis kota yang bertumbuh karena migrasi dari desa. Baik di Jakarta maupun Manila, keterbatasan lahan menjadi bagian penting dari eksistensi pertanian kota. Di Jakarta, pertanian kota lebih merupakan bagian dari adaptasi kaum migran, baik yang baru datang dari desa maupun yang telah dua-tiga generasi berpindah. Mereka mengelola lahan-lahan di terutama di pinggir kota dimana sejumlah lahan tidur ditemukan. Di Manila pertanian kota merupakan bagian dari inisiatif politik yang terkait dengan strategi untuk mengambil hati masyarakat miskin kota. Pemerintah pusat dan daerah mengajukan program pertanian sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan dan upaya meningkatkan gizi keluarga.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 8-20 |
Journal | Jurnal Ilmu Sosial Mamangan |
Volume | 1 |
Issue number | 1 |
Publication status | Published - 2012 |
Keywords
- Pertanian kota
- Jakarta
- Manila
- adaptasi
- kebijakan kota