Abstract
Pedesaan dengan segala keberagamannya menjadi sangat penting perannya di kaitkan melalui UU Desa yang sudah disyahkan beberapa waktu yang lalu. Jadi modal kerja yang sudah di kucurkan oleh pemerintah menjadi sangat berlimpah dan rawan ketidak tepatan. Dengan demikian, hasil yang dihalpkan dari dana desa tersebut sepenuhnya tergantung dari ketersediaan fasilitas dan sumber daya yang mereka miliki. Artinya, semakin fasilitas atau infrastruktur, semakin banyak hasil yang diperoleh. Berdasarkan dua puluh wawancara dengan para ketua kelompok tani yang berperan aktif dalam penelitian ini, maka ada model bank desa yang berbasis keuangan inklusi yang mengadopsi program laku pandainya OJK yang berhasil dipetakan. Penelitian dikembangkan dalam dua perspektif, pertama, terciptanya taksonomi kualitatif melalui identifikasi kelas komoditas dari model jaringan integrasi pembangunan desa. Kedua, analisis cluster untuk menjelaskan kelompok jasa keuangan yang sesuai dengan perundang undangan yang bisa diterapkan dalam pola bank desa. Konfigurasi koresponden model perbankan terkait dengan portofolio spesifik layanan. Penelitian ini menjadi akan sangat efektif apabila prinsip prinsipnya memenuhi syarat program laku pandai, inklusi keuangan dan literasi keuangan.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publication status | Published - 2017 |
Event | Seminar Nasional FPTVI 2017 - ID, Bali, Indonesia Duration: 1 Jan 2017 → … |
Conference
Conference | Seminar Nasional FPTVI 2017 |
---|---|
Country/Territory | Indonesia |
City | Bali |
Period | 1/01/17 → … |
Keywords
- Agribisnis, Bank Desa, Literasi Keuangan, Laku Pandai, Keuangan Inklusi.