Abstract
BSTRAK
Adenoma hepatoseluler (Hepatocellular Adenoma/HCA) merupakan tumor jinak hepatoseluler yang jarang, umumnya terjadi pada
wanita usia reproduktif yang mengkonsumsi kontrasepsi oral. Pada
tahun 2006, HCA diklasifikasikan berdasarkan karakteristik genotip
dan fenotip menjadi 4 subtipe, yaitu hepatocellular adenomas with
mutations in the HNF1α gene (H-HCA) dengan frekuensi 30-35%
kasus, hepatocellular adenoma with mutations of the β-catenin
gene (B-HCA) dengan frekuensi 10-15% kasus, inflammatory/
teleangiectatic hepatocellular adenoma (I-HCA) dengan frekuensi
50-60% kasus, dan unclassified HCA (U-HCA) dengan frekuensi
10% kasus. Berbagai subtipe tersebut memiliki aspek klinis,
histopatologik, dan molekuler yang berbeda. Pemeriksaan imunohistokimia terhadap jaringan hasil reseksi atau biopsi dapat
membantu diagnosis HCA berdasarkan subtipe. Klasifikasi ini
penting untuk menentu-kan prognosis dan pemilihan terapi pada
pasien HCA.
Adenoma hepatoseluler (Hepatocellular Adenoma/HCA) merupakan tumor jinak hepatoseluler yang jarang, umumnya terjadi pada
wanita usia reproduktif yang mengkonsumsi kontrasepsi oral. Pada
tahun 2006, HCA diklasifikasikan berdasarkan karakteristik genotip
dan fenotip menjadi 4 subtipe, yaitu hepatocellular adenomas with
mutations in the HNF1α gene (H-HCA) dengan frekuensi 30-35%
kasus, hepatocellular adenoma with mutations of the β-catenin
gene (B-HCA) dengan frekuensi 10-15% kasus, inflammatory/
teleangiectatic hepatocellular adenoma (I-HCA) dengan frekuensi
50-60% kasus, dan unclassified HCA (U-HCA) dengan frekuensi
10% kasus. Berbagai subtipe tersebut memiliki aspek klinis,
histopatologik, dan molekuler yang berbeda. Pemeriksaan imunohistokimia terhadap jaringan hasil reseksi atau biopsi dapat
membantu diagnosis HCA berdasarkan subtipe. Klasifikasi ini
penting untuk menentu-kan prognosis dan pemilihan terapi pada
pasien HCA.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Majalah Pratista Patologi |
Publication status | Published - 2019 |