TY - JOUR
T1 - APLIKASI ANALISIS DNA DALAM BIDANG FORENSIK
AU - Ibrahim, Elza
PY - 1995
Y1 - 1995
N2 - Analisis DNA dalam bidang forensik merupakan teknik yang relatif baru dan berkembang pesar sesuai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas kriminalitas disamping dapat digunakan dalam penentuan hubungan keluarga. Permasalahannya adalah bagaimana kemampuan analisis DNA ini dalam mengidentifikasi individu pada kasus-kasus tersebut. Dari 3,3 milyar pasang basa yang membentuk genom manusia, terdapat sekitar 3 juta perbedaan di antara setiap dua individu. Untuk tujuan identifikasi DNA dalam bidang forensik, regio yang sangat penting adalah lokus polimorfik DNA termasuk regio ukuran satelit (Satelite sequence) pada bagian yang tidak mengkode produk tertentu dari genom manusia. Bila frekuensi folimorfis DNA pada suatu populasi diketahui, probabilitas dari identifikasi, lokus polimorfik dengan frekuensi yang diketahui dalam suatu populasi dapat dipilih sebagai DNA maeker. Analisis DNA merupakan suatu metode yang sangat potensial yang dewasa ini telah diterima secara luas sebagai suatu cara identifikasi dalam bidang forensik, sebab hanya dibutuhkan sedikit sampel saja yang dapat diambil dari semua sel berinti di seluruh tubuh. Penggunaan analisis DNA dan bank data DNA berkembang dengan pesat serta merupakan sarana yang penting sebagai pelengkap terhadap bidang kedokteran dan kedokteran gigi forensik lainnya. Guna efisiensi identifikasi di bidang forensik dianjurkan agar metode-metode yang ada dikombinasi.
AB - Analisis DNA dalam bidang forensik merupakan teknik yang relatif baru dan berkembang pesar sesuai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas kriminalitas disamping dapat digunakan dalam penentuan hubungan keluarga. Permasalahannya adalah bagaimana kemampuan analisis DNA ini dalam mengidentifikasi individu pada kasus-kasus tersebut. Dari 3,3 milyar pasang basa yang membentuk genom manusia, terdapat sekitar 3 juta perbedaan di antara setiap dua individu. Untuk tujuan identifikasi DNA dalam bidang forensik, regio yang sangat penting adalah lokus polimorfik DNA termasuk regio ukuran satelit (Satelite sequence) pada bagian yang tidak mengkode produk tertentu dari genom manusia. Bila frekuensi folimorfis DNA pada suatu populasi diketahui, probabilitas dari identifikasi, lokus polimorfik dengan frekuensi yang diketahui dalam suatu populasi dapat dipilih sebagai DNA maeker. Analisis DNA merupakan suatu metode yang sangat potensial yang dewasa ini telah diterima secara luas sebagai suatu cara identifikasi dalam bidang forensik, sebab hanya dibutuhkan sedikit sampel saja yang dapat diambil dari semua sel berinti di seluruh tubuh. Penggunaan analisis DNA dan bank data DNA berkembang dengan pesat serta merupakan sarana yang penting sebagai pelengkap terhadap bidang kedokteran dan kedokteran gigi forensik lainnya. Guna efisiensi identifikasi di bidang forensik dianjurkan agar metode-metode yang ada dikombinasi.
UR - http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/view/898
M3 - Article
SN - 2355-4800
JO - Journal of Dentistry Indonesia
JF - Journal of Dentistry Indonesia
ER -