Abstract
Sumber energi bahan bakar konvensional di dunia semakin berkurang. Cadangan gas konvensional di Indonesia diperkirakan hanya tersisa 59 tahun. Diperlukan sumber energi baru untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Salah satu sumber energi nonkonvensional yang potensial adalah gas hidrat. Potensi gas hidrat Indonesia diperkirakan mencapai 850 TCF yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Penelitian ini membahas mengenai analisis teknik dan ekonomi pengembangan lapangan gas hidrat di Cekungan Kutai perairan Kalimantan Timur menggunakan metode depresurisasi dengan stimulus termal dan dua kontrak kerja sama blok migas non-konvensional, yaitu kontrak bagi hasil (PSC) dan kontrak gross split. Potensi cadangan gas hidrat di cekungan Kutai perairan Kalimantan Timur diperkirakan sebesar 10,01 TCF. Simulasi produksi gas dengan menggunakan program HydrateResSim memperoleh hasil laju alir produksi gas yaitu 20.515 m3/hari atau 0,72 MMSCFD. Hasil perhitungan keekonomian pada harga $6,5/MMBTU dan MARR 11,8%, keekonomian proyek untuk kontrak PSC dan gross split semuanya tidak layak. Harga jual gas minimum agar IRR =11,8% dengan kontrak PSC yaitu $16,5/MMBTU, sedangkan untuk kontrak gross split yaitu $16,9/MMBTU.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publication status | Published - 2018 |
Event | Prosiding Full-Paper Seminar Nasional Teknologi dan Manajemen Teknologi (SNTMT) UI 2018 - ID, Depok, Indonesia Duration: 1 Jan 2018 → … |
Conference
Conference | Prosiding Full-Paper Seminar Nasional Teknologi dan Manajemen Teknologi (SNTMT) UI 2018 |
---|---|
Country/Territory | Indonesia |
City | Depok |
Period | 1/01/18 → … |
Keywords
- Gas hidrat, Gross split, Kontrak bagi hasil.