TY - JOUR
T1 - ANALISIS STRUKTURMIKRO MAGNET PERMANEN SISTEM NdFeB-SmCo
AU - Bonaedy, Taufik A.
AU - Siahaan, Mabe
AU - Manaf, Azwar
PY - 2005
Y1 - 2005
N2 - Telah dilakukan penelitian magnet hibrida berbasis Sm2Co17 dan Nd2Fe14B dengan komposisi 80% Sm(Co,Fe,Cu,Zr)8.5 dan 20% Nd12Fe82B6 (% berat). Proses preparasi pembentukan struktur komposit yang dimaksud adalah melalui teknik konvensional metalurgi serbuk. Proses ball mill dilakukan pada serbuk dengan variasi waktu milling 2 jam sampai dengan 22 jam. Dari serbukmaterial hibrida hasil proses milling ini dilakukan pembuatan magnet hibrida melewati proses sintering dengan suhu sintering 1100 oC, 1130 oC, dan 1160 oC. Studi identifikasi fasa terhadap sampel magnet dengan XRD menunjukkan bahwa fasa magnet utama yaitu Sm2Co17 dan Nd2Fe14B dapat dipertahankan, meskipun telah menjalani proses perlakuan panas. Namun pada sampel magnet hibrida dengan ukuran serbuk semakin halus yaitu hasil penghalusan dengan waktu relatif lama diidentifikasikan fasa oksida berupa Sm2O3, NdO2, Nd2O3. Ditemukan bahwa suhu 1160 oC merupakan suhu pemadatan optimal untuk menjadikan fasa 2/17 sebagai fasa dominan pada sampel magnet hibrida.
AB - Telah dilakukan penelitian magnet hibrida berbasis Sm2Co17 dan Nd2Fe14B dengan komposisi 80% Sm(Co,Fe,Cu,Zr)8.5 dan 20% Nd12Fe82B6 (% berat). Proses preparasi pembentukan struktur komposit yang dimaksud adalah melalui teknik konvensional metalurgi serbuk. Proses ball mill dilakukan pada serbuk dengan variasi waktu milling 2 jam sampai dengan 22 jam. Dari serbukmaterial hibrida hasil proses milling ini dilakukan pembuatan magnet hibrida melewati proses sintering dengan suhu sintering 1100 oC, 1130 oC, dan 1160 oC. Studi identifikasi fasa terhadap sampel magnet dengan XRD menunjukkan bahwa fasa magnet utama yaitu Sm2Co17 dan Nd2Fe14B dapat dipertahankan, meskipun telah menjalani proses perlakuan panas. Namun pada sampel magnet hibrida dengan ukuran serbuk semakin halus yaitu hasil penghalusan dengan waktu relatif lama diidentifikasikan fasa oksida berupa Sm2O3, NdO2, Nd2O3. Ditemukan bahwa suhu 1160 oC merupakan suhu pemadatan optimal untuk menjadikan fasa 2/17 sebagai fasa dominan pada sampel magnet hibrida.
UR - http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/view/5016
M3 - Article
JO - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
JF - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
SN - 2614-087X
ER -