TY - JOUR
T1 - ANALISIS STRUKTUR SINGLE PHASE SISTEM Ba1-xLaxMnO3 > (0 < x < 0,3)
AU - Manaf, Azwar
AU - Ari Adi, Wisnu
PY - 2013
Y1 - 2013
N2 - Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi bahan magnetic system BaxLa1-xMnO3 > dengan (x = 0; 0,1; 0,2 dan 0,3) hasil proses mechanical alloying. Bahan magnetic ini dibuat dari oksida penyusun BaCO3, La2O3, dan MnCO3. Campuran di milling selama 10 jam kemudian di sintering pada suhu 1.000 °C selama 10 jam. Hasil refinement pola difraksi Sinar-X menunjukkan bahwa sampel Lantanum dengan substitusi Barium sebesar x = 0,1 dan x = 0,2 memiliki fasa tunggal (single phase), yaitu fasa La0,9125MnO3 > yangmemiliki struktur monoclinic (I12/a1) dengan parameter kisi a = 5,4638(7) Å, b = 5,5116(6) Å dan c = 7,768(1) Å, α= γ= 90o dan β = 90,786(9)o, volume unit sel sebesar V = 233,93(3) Å3 dan kerapatan atomik sebesar ρ = 6,449 g.cm-3. Disimpulkan bahwa kemampuan substitusi atom Barium ke dalam atom Lantanum pada sistem ini hanya sampai pada batas x ~ 0,2 membentuk struktur Ba0,2La0,8MnO3 . Penambahan unsur Barium selanjutnya x > 0,2 akan membentuk dua fasa yaitu Ba0,2La0,8MnO3 dan BaMnO3 .
AB - Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi bahan magnetic system BaxLa1-xMnO3 > dengan (x = 0; 0,1; 0,2 dan 0,3) hasil proses mechanical alloying. Bahan magnetic ini dibuat dari oksida penyusun BaCO3, La2O3, dan MnCO3. Campuran di milling selama 10 jam kemudian di sintering pada suhu 1.000 °C selama 10 jam. Hasil refinement pola difraksi Sinar-X menunjukkan bahwa sampel Lantanum dengan substitusi Barium sebesar x = 0,1 dan x = 0,2 memiliki fasa tunggal (single phase), yaitu fasa La0,9125MnO3 > yangmemiliki struktur monoclinic (I12/a1) dengan parameter kisi a = 5,4638(7) Å, b = 5,5116(6) Å dan c = 7,768(1) Å, α= γ= 90o dan β = 90,786(9)o, volume unit sel sebesar V = 233,93(3) Å3 dan kerapatan atomik sebesar ρ = 6,449 g.cm-3. Disimpulkan bahwa kemampuan substitusi atom Barium ke dalam atom Lantanum pada sistem ini hanya sampai pada batas x ~ 0,2 membentuk struktur Ba0,2La0,8MnO3 . Penambahan unsur Barium selanjutnya x > 0,2 akan membentuk dua fasa yaitu Ba0,2La0,8MnO3 dan BaMnO3 .
UR - http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/view/4435
M3 - Article
SN - 2614-087X
JO - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
JF - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
ER -