Abstract
Fungsi utama dari perbankan di Indonesia adalah menyalurkan dana kepada masyarakat berupa kredit. Dalam menjalakan fungsi tersebut perbankan haruslah mengambil risiko untuk mempertahankan keuntungan mereka dan untuk memenuhi peran mereka dalam perekonomian. Salah satu yang perlu dilakukan oleh bank adalah untuk mengatur manajemen risiko tersebut dimana berfungsi untuk sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Kredit SME merupakan salah satu segmen kredit yang sangat kompleks, hal ini dikerenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kredit tersebut menjadi default.Hingga saat ini, model yang sering digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah dengan menggunakan Metode Standardized Approach yang mengacu pada ketentuan Bassel II. Studi literatur dalam tulisan ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model CreditRisk+ dapat membantu optimalisasi manajemen risiko kredit terutama dalam pencadangan modal yang harus ditetapkan oleh perbankan di Indonesia
Original language | English |
---|---|
Journal | Inovbiz : Jurnal Inovasi Bisnis |
Publication status | Published - 2019 |