Abstract
Latar belakang: Tatalaksana pengobatan COVID-19 terus berkembang dengan melibatkan berbagai jenis obat off-label dan berbagai obat terapi simptomatik ataupun suportif. Penggunaan berbagai jenis obat ini membuat pasien berisiko mengalami interaksi obat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi antar obat yang dapat terjadi pada pasien COVID-19 rawat inap serta faktor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional menggunakan sampel pasien rawat inap di rumah sakit pada periode Agustus-Desember 2020. Analisis potensi interaksi antar obat dilakukan dengan menggunakan Lexi-Interact® Hasil: Sebanyak 107 sampel pasien didapatkan mayoritas dalam tingkat keparahan sedang (98,1%), memiliki komorbid (93,5%), dan polifarmasi (98,1%). Rata-rata jumlah potensi interaksi obat yang dialami adalah 8,47±8,04 dengan tingkat interaksi paling banyak pada kategori C (pantau terapi) (54,61%). Potensi interaksi obat mayor yang banyak ditemukan adalah adanya perpanjangan pada interval QT serta gangguan absorpsi obat di saluran cerna. Terdapat korelasi positif antara potensi interaksi obat dengan faktor komorbid (r=0,436), jumlah obat per resep (r=0,674), serta lama rawat inap (r= 0,222). Kesimpulan: Pasien COVID-19memiliki risiko tinggi untuk mengalami potensi interaksi obat yang dapat mempengaruhi kondisi fisiologis pasien dan mengurangi efek terapi obat. Maka dari itu, perlu dilakukan pengaturan waktu minum, modifikasi terapi, perubahan rute pemberian, penyesuaian dosis, serta pemantauan efek obat yang mungkin muncul akibat interaksinya.
Translated title of the contribution | Potential drug interactions analysis of COVID-19 patients at a hospital in West Java |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 182-197 |
Journal | Jurnal Ilmiah Farmasi |
Volume | 17 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 28 Dec 2021 |
Keywords
- interaksi obat
- COVID-19
- rawat inap
- faktor yang mempengaruhi