TY - JOUR
T1 - Analisis Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi RSUA Tahun 2020
AU - Sjaaf, Amal Chalik
PY - 2021/6/11
Y1 - 2021/6/11
N2 - Pandemi covid-19 membuat rumah sakit harus cermat dalam melakukan pengelolaan pendapatan khususnya untuk pembiayaan kegiatan belanja operasional. Salah satu kebutuhan belanja vital di rumah sakit adalah logistik kefarmasian oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) untuk melakukan pengelolaan ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Ada 4 tahap dalam analisis pengelolaan obat meliputi seleksi, perencanaan dan pengadaan, distribusi, dan penggunaan yang memerlukan dukungan dari organisasi, ketersediaan pendanaan, pengelolaan informasi dan pengembangan sumber daya manusia di dalamnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember tahun 2020. Lokasi penelitian yaitu unit farmasi rawat jalan, depo rawat inap, gudang farmasi, bagian keuangan, dan bagian pengadaan. Data primer didapat dari hasil observasi dan wawancara. Data sekunder didapat dari hasil telusur dokumen. Analisis data dilakukan dengan mengukur pencapaian indikator pengelolaan obat RSUA terhadap indikator standar menurut Kemenkes (2008), Pudjaningsih (1996), dan WHO (1993). Hasil : SDM di IFRS berjumlah 25 orang, terdiri dari 10 orang Apoteker, 11 orang D3 Teknis Kefarmasian, dan 4 orang lulusan SMF. Dari hasil analisis, didapatkan dari 21 indikator yang diukur, terdapat 12 indikator sudah sesuai dengan standar serta 9 indikator belum sesuai dengan standar.
AB - Pandemi covid-19 membuat rumah sakit harus cermat dalam melakukan pengelolaan pendapatan khususnya untuk pembiayaan kegiatan belanja operasional. Salah satu kebutuhan belanja vital di rumah sakit adalah logistik kefarmasian oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) untuk melakukan pengelolaan ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Ada 4 tahap dalam analisis pengelolaan obat meliputi seleksi, perencanaan dan pengadaan, distribusi, dan penggunaan yang memerlukan dukungan dari organisasi, ketersediaan pendanaan, pengelolaan informasi dan pengembangan sumber daya manusia di dalamnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember tahun 2020. Lokasi penelitian yaitu unit farmasi rawat jalan, depo rawat inap, gudang farmasi, bagian keuangan, dan bagian pengadaan. Data primer didapat dari hasil observasi dan wawancara. Data sekunder didapat dari hasil telusur dokumen. Analisis data dilakukan dengan mengukur pencapaian indikator pengelolaan obat RSUA terhadap indikator standar menurut Kemenkes (2008), Pudjaningsih (1996), dan WHO (1993). Hasil : SDM di IFRS berjumlah 25 orang, terdiri dari 10 orang Apoteker, 11 orang D3 Teknis Kefarmasian, dan 4 orang lulusan SMF. Dari hasil analisis, didapatkan dari 21 indikator yang diukur, terdapat 12 indikator sudah sesuai dengan standar serta 9 indikator belum sesuai dengan standar.
UR - https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1512
U2 - 10.31934/pjkm.v11i1.1512
DO - 10.31934/pjkm.v11i1.1512
M3 - Article
SN - 2089-0346
VL - 11
SP - 10
EP - 19
JO - PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
JF - PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
IS - 1
ER -