Analisis Kesiapsiagaan Salah Satu Rumah Sakit Kota Semarang Berdasarkan Indeks Keselamatan Rumah Sakit

Indonesia menempati urutan ke-2 dari 193 negara di dunia, dengan tingkat resiko bencana di Indonesia sebesar 43,50%. Rumah sakit memiliki peranan kunci dalam penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan. Metode penelitian ini yaitu mix method sequential explanatory dengan desain cross sectional yaitu penelitian yang tahap pertama dilakukan dengan menggunakan kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data sekunder HSI RS X Kota semarang, temuan permasalahan pada data sekunder tersebut kemudian digali lebih dalam menggunakan metode kualitatif dengan data primer observasi dan wawancara mendalam pada beberapa narasumber. Berdasarkan 3 (tiga) kriteria penilaian Hospital Safety Index pada penelitian ini didapatkan hasil : nilai kesiapsiagaan struktural sebesar 1,00, nilai kesiapsiagaan non struktural sebesar 1,00, serta nilai kesiapsiagaan manajemen kegawatdaruratan dan bencana sebesar 0,83. Berdasarkan penelitian ditemukan beberapa elemen pada manajemen kegawatdaruratan yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan, antara lain: tanggungjawab dan pelatihan anggota komite, penunjukan koordinator manajemen kegawatdaruratan dan bencana, perencanaan kegawatdaruratan bencana atau kegawatdaruratan rs, sub perencanaan tentang spesifikasi bahaya di rs, sop aktivasi dan deaktivasi perencanaan, latihan, evaluasi dan koreksi pelaksanaan perencanaan kegawatdaruratan bencana dan kegawatdaruratan rs, perencanaan pemulihan rs, berbagai prosedur untuk berkomunikasi dengan publik dan media, daftar kontak staf, kejelasan tugas-tugas dari tenaga dalam penanganan kegawatdaruratan atau bencana serta pemulihannya, pelayanan psikososial, pencegahan kontaminasi hazard kimia dan biologis, perlengkapan perlindungan diri dan isolasi terhadap penyakit infeksius dan epidemi.