Abstract
Latar Belakang: Kebiasaan mencuci tangan dan sanitasi lingkungan ialah salah satu persyaratan kesehatan yang perlu menjadi acuan tiap keluarga. Akibat rendahnya tingkatan cakupan sanitasi akan menurunkan kualitas dari lingkungan hidup masyarakat, sehingga bisa meningkatkan penularan penyakit berdasarkan lingkungan seperti diare.
Tujuan: Untuk menganalisis kebiasaan mencuci tangan dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kalideres, Jakarta Barat 2022
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode FGD dan observasi lapangan. Penelitian dilakukan bulan Mei Tahun 2022 sampai dengan Juni 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kalideres dari ibu balita yang dibagi dalam dua kelompok focus group discussion (FGD) yang masing-masing terdiri dari 6 orang ibu balita. Teknik pengumpulan data dilakukan secara FGD dan observasi lapangan. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis isi.
Hasil: Waktu yang penting untuk mencuci tangan dengan sabun yang dikenal luas oleh informan ialah sebelum dan sesudah makan dan mencuci tangan pakai dengan sabun dilaksanakan sebelum dan sesudah makan. Sumber air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari sebagian besar bersumber dari air PAM. Dari faktor lingkungan sebagian besar lokasi septic tank di dalam rumah hal. Informan buang air kecil dan buang besar di kamar mandi yang terdapat di dalam rumah. Penanganan air limbah rumah tangga yang sudah digunakan mengalir ke selokan atau got. Informan membuang sampah ke tempat sampah di dalam rumah. Tempat sampah yang digunakan berupa tempat sampah tertutup dan terbuka.
Kesimpulan: Kebiasaan mencuci tangan dan faktor lingkungan merupakan faktor risiko terjadinya diare pada balita yang perlu menjadi perhatian dalam pencegahan dan penanggulangan diare di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres.
Tujuan: Untuk menganalisis kebiasaan mencuci tangan dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kalideres, Jakarta Barat 2022
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode FGD dan observasi lapangan. Penelitian dilakukan bulan Mei Tahun 2022 sampai dengan Juni 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kalideres dari ibu balita yang dibagi dalam dua kelompok focus group discussion (FGD) yang masing-masing terdiri dari 6 orang ibu balita. Teknik pengumpulan data dilakukan secara FGD dan observasi lapangan. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis isi.
Hasil: Waktu yang penting untuk mencuci tangan dengan sabun yang dikenal luas oleh informan ialah sebelum dan sesudah makan dan mencuci tangan pakai dengan sabun dilaksanakan sebelum dan sesudah makan. Sumber air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari sebagian besar bersumber dari air PAM. Dari faktor lingkungan sebagian besar lokasi septic tank di dalam rumah hal. Informan buang air kecil dan buang besar di kamar mandi yang terdapat di dalam rumah. Penanganan air limbah rumah tangga yang sudah digunakan mengalir ke selokan atau got. Informan membuang sampah ke tempat sampah di dalam rumah. Tempat sampah yang digunakan berupa tempat sampah tertutup dan terbuka.
Kesimpulan: Kebiasaan mencuci tangan dan faktor lingkungan merupakan faktor risiko terjadinya diare pada balita yang perlu menjadi perhatian dalam pencegahan dan penanggulangan diare di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres.
Translated title of the contribution | Analysis of Handwashing Habits and Environmental Sanitation Factors with Incidence of Diarrhea in Toddlers in the Work Area of the Kalideres Health Center, West Jakarta City2022 |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 1255-1262 |
Journal | MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion |
Volume | 5 |
Issue number | 10 |
DOIs | |
Publication status | Published - 10 Oct 2022 |
Keywords
- Kebiasaan Cuci Tangan
- Sanitasi Lingkungan
- Balita
- Diare
- Kualitas Fisik Air Bersih