Abstract
Universal Health Coverage (UHC) merupakan komitmen global dalam rangka pembangunan kesehatan yang berkeadilan. Di Indonesia, implementasi diperkuat dengan mekanisme asuransi sosial melalui program JKN sejak 2014. Pelayanan kesehatan di tingkat primer yang dilakukan oleh FKTP menjadi kunci, namun kinerja pelayanan JKN di FKTP yang diukur melalui capaian kapitasi berbasis kinerja (KBK) selama ini belum tercapai dan sangat bervariasi, begitu pula di Jakarta Timur. Pandemi COVID-19 yang terjadi berlangsung lebih dari 2 tahun semakin membebani FKTP. Penting untuk mengetahui capaian KBK di Jakarta Timur selama masa pandemi serta faktor-faktor yang berhubungan agar dirumuskan rekomendasi perbaikan untuk FKTP dan pihak terkait sehingga peserta JKN mendapatkan pelayanan yang lebih berkualitas. Mixed method dengan sequential explanatory design dilakukan untuk mendapatkan penjelasan lebih mendalam secara kualitatif dari hasil penelitian kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan multivariat regresi logistik binary, sedangkan analisis data kualitatif hasil wawancara mendalam dengan koding, kategorisasi dan tematisasi. Hasil: capaian KBK selama masa pandemi tidak tercapai terutama Indikator Angka kontak dan RPPT. Puskesmas mempunyai peluang lebih besar dibandingkan klinik pratama dalam mencapai KBK setelah jumlah peserta, jumlah SDM, rasio dokter dengan peserta, status akreditasi, dan ketersediaan sistem informasi terintegrasi P-Care dikontrol. (OR= 5). Proses pelayanan, penyediaan dukungan layanan dan manajerial, sumber daya dan regulasi yang ada dapat menjelaskan perbedaan antara puskesmas dengan klinik pratama dalam mencapai KBK.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 5205-5222 |
Journal | Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia |
Volume | 8 |
Issue number | 7 |
DOIs | |
Publication status | Published - 20 Jul 2023 |
Keywords
- Universal Health Coverage
- Kapitasi Berbasis Kinerja
- Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
- Pandemi Covid-19