TY - JOUR
T1 - Aktivitas Fisik, Magnesium, Status Gizi, dan Riwayat Alergi sebagai Faktor Determinan Dismenore
AU - Triyanti, null
PY - 2020
Y1 - 2020
N2 - Dismenore adalah nyeri di daerah rahim atau bagian bawah abdomen beberapa jam sebelum menstruasi atau saat menstruasi sampai hari ke 2 atau ke 3. Dismenore merupakan gejala utama yang dikeluhkan wanita usia subur ketika mengalami menstruasi. Mahasiswi merupakan kelompok yang rentan menderita dismenore karena prevalensi tertinggi kejadian dismenore ditemukan pada usia 20-24 tahun. Dismenore akan berdampak pada performa akademik dan rutinitas harian mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat determinan faktor dismenore dan faktor dominan yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 148 orang dengan metode sistematik random sampling pada mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas usia 17-25 tahun. Data dianalisis menggunakan metode analisis multivariat regresi logistik ganda. Dari hasil analisis terlihat adanya hubungan signifikan antara aktivitas fisik, satatus gizi, asupan zat gizi mikro (magnesium), dan riwayat alergi dengan dismenore (p<0,05). Aktivitas fisik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi dismenore setelah dikontrol oleh asupan omega 3, vitamin E, Zn, Cu; stress; riwayat dismenore ibu, siklus menstruasi, lama dan laju menstruasi. Mahasiswi yang beraktivitas fisik rendah berisiko mengalami dismenore 8,8 kali lebih tinggi dibanding yang beraktivitas fisik sedang atau tinggi (p<0.01). Aktifitas fisik terutama olahraga dan pola makan seimbang merupakan alternatif yang direkomendasikan untuk mencegah kejadian dismenore.
AB - Dismenore adalah nyeri di daerah rahim atau bagian bawah abdomen beberapa jam sebelum menstruasi atau saat menstruasi sampai hari ke 2 atau ke 3. Dismenore merupakan gejala utama yang dikeluhkan wanita usia subur ketika mengalami menstruasi. Mahasiswi merupakan kelompok yang rentan menderita dismenore karena prevalensi tertinggi kejadian dismenore ditemukan pada usia 20-24 tahun. Dismenore akan berdampak pada performa akademik dan rutinitas harian mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat determinan faktor dismenore dan faktor dominan yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 148 orang dengan metode sistematik random sampling pada mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas usia 17-25 tahun. Data dianalisis menggunakan metode analisis multivariat regresi logistik ganda. Dari hasil analisis terlihat adanya hubungan signifikan antara aktivitas fisik, satatus gizi, asupan zat gizi mikro (magnesium), dan riwayat alergi dengan dismenore (p<0,05). Aktivitas fisik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi dismenore setelah dikontrol oleh asupan omega 3, vitamin E, Zn, Cu; stress; riwayat dismenore ibu, siklus menstruasi, lama dan laju menstruasi. Mahasiswi yang beraktivitas fisik rendah berisiko mengalami dismenore 8,8 kali lebih tinggi dibanding yang beraktivitas fisik sedang atau tinggi (p<0.01). Aktifitas fisik terutama olahraga dan pola makan seimbang merupakan alternatif yang direkomendasikan untuk mencegah kejadian dismenore.
M3 - Article
SN - 2477-6521
JO - Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
JF - Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
ER -