Akibat Hukum Dan Pertanggungjawaban Notaris Berkaitan Dengan Pembuatan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Tanah Yang Tidak Memenuhi Sy ang Tidak Memenuhi Syarat Formil Suatu Akta A ormil Suatu Akta Autentik uten

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Perjanjian pendahuluan jual beli adalah perjanjian yang mengikat para pihak untuk melakukan jual beli dikemudian hari manakala terdapat kondisi yang menghalangi terlaksananya jual beli secara seketika. Pada praktiknya perjanjian jual beli merupakan perjanjian yang sifatnya sangat penting dan tidak jarang berujung pada suatu sengketa. Karenanya perjanjian jual beli seyogyanya dibuat secara notaril untuk dapat lebih menjamin kepastian hukum dan kepastian pembuktian diantara para pihak. Namun pembuatan perjanjian pendahuluan jual beli secara notaril menjadi tidak bermanfaat manakala notaris tidak melaksanakan jabatannya dengan seksama dan tidak memenuhi syarat verlijden dalam pembuatan akta. Penulisan artikel ini menggunakan bentuk penelitian hukum yuridis normatif dengan metode kualitatif untuk menganalisis data
dan tipe penelitian deskriptif analitis. Dari penelitian yang telah dilakukan maka
diketahui bahwa perjanjian jual beli tetap berlaku sah dan mengikat bagi para sepanjang perjanjian tersebut ditandatangani oleh para pihak yang membuatnya. Dengan tidak dipenuhinya syarat formil suatu akta autentik, maka hal tersebut akan menyebabkan akta perjanjian pendahuluan jual beli menjadi akta dibawah tangan dan kehilangan kekuatan pembuktian sempurna suatu akta autentik. Dalam hal terjadi pelanggaran oleh notaris dalam proses pembuatan akta autentik, maka para pihak dapat mengajukan gugatan kepada notaris untuk meminta pertanggungjawaban secara perdata dan secara adminsitratif. Gugatan kepada notaris sebaiknya dilaksanakan setelah adanya putusan yang menyatakan batalnya akta notaris yang disebabkan karena ketidak telitian notaris dalam pembuatan akta.
Original languageIndonesian
Article number20
JournalIndonesian Notary
Volume4
Issue number2
Publication statusPublished - 1 Jun 2022

Cite this