Abstract
Latar Belakang: Literasi kesehatan adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan, memproses dan memahami informasi serta pelayanan kesehatan dasar yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat mengenai kesehatan. Penelitian mengenai bagaimana literasi kesehatan berkaitan dengan status kesehatan seseorang masih belum banyak dilakukan di Indonesia, terutama karena belum adanya instrumen yang layak untuk mengukur tingkat literasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi versi singkat dari instrumen Health Literacy Scale yang dikembangkan di Uni Eropa (HLS-EU-Q16) agar dapat digunakan untuk kelompok usia remaja akhir dan dewasa muda di Sumatera Barat. Metode: Penelitian kualitatif ini mengambil data melalui wawancara kognitif dengan 10 mahasiswa tingkat pertama di Universitas Andalas, Sumatera Barat yang direkrut secara purposif pada Juni 2019. Panduan wawancara dikembangkan dari 16 pertanyaan dalam instrumen HLS-EU-Q16 yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil: Secara umum informan banyak yang kurang paham dengan penggunaan frasa yang baku (seperti “mengambil keputusanâ€, “membutuhkan pemeriksaan kesehatan†dan “menilai mana perilaku sehari-hari†serta informan mengakui kesulitan memahami kosa kata “dokter lain atau second opinionâ€). Kesimpulan: Instrumen HLSE-EU-Q16 dapat digunakan untuk kalangan usia remaja akhir dan dewasa muda dengan penyesuaian pada pilihan frasa yang lebih mudah dipahami.
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA) |
Publication status | Published - 2020 |