TY - JOUR
T1 - Active Cycle Of Breathing Technique Terhadap Fungsi Paru pada Pasien Paska Operasi Bedah Jantung
AU - Ardiansyah, Fakrul
AU - Nurachmah, Elly
AU - Adam, Muhamad
PY - 2021/5
Y1 - 2021/5
N2 - Kejadian komplikasi paru paska bedah jantung diperkirakan 2-4%. Komplikasi ini dapat meningkatkan lamarawat dan biaya rawat. Tatalaksana perawatan paska bedah jantung difokuskan pada fungsi paru melalui intervensi active cycle of breathing technique (ACBT). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitasACBT terhadap fungsi paru pada pasien paska bedah jantung. Metode penelitian menggunakan metode praeksperimen yang melibatkan 30 responden dengan teknik purposive sampling di ruang ICU dan ruang bedahdewasa. Penerapan ACBT selama 4 hari: pada hari ke 1 dan ke 2 paska bedah 2x/hari, durasi 15 menit tiap sesi, sedangkan pada hari ke 3 dan 4 1x/hari durasi 15 menit tiap sesi. Evaluasi fungsi paru (peak expiratory flowrate (PEF)) dengan alat peak flow meter: Data pre test didapatkan pada pre operasi dan data post testdidapatkan pada hari ke 3. Data dianalisis dengan distribusi rerata dan wilcoxon. Hasil penelitian rerata aruspuncak ekspirasi (APE) pre sebelum intervensi 420,33 l/menit. Rerata arus puncak ekspirasi (APE) hari ke 3 paska bedah adalah 432,33 l/menit. Hasil menggunakan uji wilcoxon didapat p=0,001< α=0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan arus puncak ekspirasi (Peak Expiratory Flow (PEF)) sebelum, danpost hari ke 3. ACBT terdiri teknik ambil napas dalam dan menahan napas sehingga udara yang masuk memudahkan pengeluaran dahak. Pada akhir sesi dilakukan teknik huffing yang tidak membutuhkankekuatan sehingga responden tidak merasakan nyeri pada luka bekas operasi saat mengeluarkan dahak. ACBT dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dalam manajemen jalan napas untukmengembalikan fungsi napas paska bedah jantung.
AB - Kejadian komplikasi paru paska bedah jantung diperkirakan 2-4%. Komplikasi ini dapat meningkatkan lamarawat dan biaya rawat. Tatalaksana perawatan paska bedah jantung difokuskan pada fungsi paru melalui intervensi active cycle of breathing technique (ACBT). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitasACBT terhadap fungsi paru pada pasien paska bedah jantung. Metode penelitian menggunakan metode praeksperimen yang melibatkan 30 responden dengan teknik purposive sampling di ruang ICU dan ruang bedahdewasa. Penerapan ACBT selama 4 hari: pada hari ke 1 dan ke 2 paska bedah 2x/hari, durasi 15 menit tiap sesi, sedangkan pada hari ke 3 dan 4 1x/hari durasi 15 menit tiap sesi. Evaluasi fungsi paru (peak expiratory flowrate (PEF)) dengan alat peak flow meter: Data pre test didapatkan pada pre operasi dan data post testdidapatkan pada hari ke 3. Data dianalisis dengan distribusi rerata dan wilcoxon. Hasil penelitian rerata aruspuncak ekspirasi (APE) pre sebelum intervensi 420,33 l/menit. Rerata arus puncak ekspirasi (APE) hari ke 3 paska bedah adalah 432,33 l/menit. Hasil menggunakan uji wilcoxon didapat p=0,001< α=0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan arus puncak ekspirasi (Peak Expiratory Flow (PEF)) sebelum, danpost hari ke 3. ACBT terdiri teknik ambil napas dalam dan menahan napas sehingga udara yang masuk memudahkan pengeluaran dahak. Pada akhir sesi dilakukan teknik huffing yang tidak membutuhkankekuatan sehingga responden tidak merasakan nyeri pada luka bekas operasi saat mengeluarkan dahak. ACBT dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dalam manajemen jalan napas untukmengembalikan fungsi napas paska bedah jantung.
KW - active cycle of breathing technique
KW - fungsi paru
KW - paska operasi bedah jantung
UR - http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/444
U2 - 10.25077/njk.17.1.42-46.2021
DO - 10.25077/njk.17.1.42-46.2021
M3 - Article
SN - 1907-686X
VL - 17
SP - 42
EP - 46
JO - NERS Jurnal Keperawatan
JF - NERS Jurnal Keperawatan
IS - 1
ER -