Ablasi Frekuensi Radio Pada Fibrilasi Atrium Paroksismal

Yoga Yuniadi, Rahadian Adhantoro, Muhammad Munawar

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Fibrilasi atrium (Atrial Fibrilation, AF) merupakanaritmia yang paling sering ditemukan dalam praktekklinis, meliputi sepertiga dari perawatan gangguanirama jantung. Diperkirakan prevalensi AF 0,4%hingga 1% dari populasi umum, yang meningkatdengan bertambahnya umur. Selama 20 tahun terakhir, terjadi 66% peningkatan angka perawatan rumah sakit oleh karena AF yang berkaitan dengan faktor umur dan prevalensi penyakit jantung kronis. AF juga dapat terjadi pada pasien tanpa penyakit jantung struktural (lone AF). Berdasarkan studi pada populasi, kejadian lone AF berkisar antara 12 hingga 30% dari seluruh kasus AF. AF meningkatkan risiko stroke 4 – 5 kali pada seluruh kelompok umur. Secara keseluruhan AF bertanggung jawab terhadap 15% kasus stroke diAmerika Serikat. Prinsip tatalaksana AF meliputi rate control, rhythm control, dan pencegahan tromboemboli. Beberapa studi besar, seperti PIAF, RACE, STAF dan AFFIRM memperlihatkan bahwa rate control tidak inferior terhadap rhythm control. Walaupun demikian, para ahli tetap beranggapan bahwa, konversi dan mempertahankan irama sinus lebih baik dalam hal peningkatan kualitas hidup, pengurangan risiko stroke Ablasi Frekuensi RadioPada Fibrilasi Atrium Paroksism dan gagal jantung, serta peningkatan survival
Original languageIndonesian
JournalMajalah Kardiologi Indonesia
Publication statusPublished - Sept 2007

Cite this