Abstract
Pendahuluan: Tumor otak merupakan pertumbuhan massa jaringan otak yang tidak wajar atau abnormal dan berkembang secara tidak terkontrol. Meningioma petroclival menjadi salah satu tantangan berat pada kasus bedah saraf. Tindakan pembedahan atau craniotomy removal tumor memiliki risiko yang cukup besar terhadap kondisi pasien pasca tindakan pembedahan yang akan memengaruhi kualitas hidup pasien ke depannya, sehingga diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif.
Tujuan: Untuk menganalisis kasus tumor otak pada pasien meningioma petroclival pasca tindakan digital subtraction angiography (DSA) dalam persiapan craniotomy removal tumor.
Metode: Studi kasus yang melibatkan seorang responden melalui pendekatan analisis asuhan keperawatan menggunakan model adaptasi Roy. Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 51 tahun pasca tindakan digital subtraction angiography(DSA) untuk persiapan operasi craniotomy removal tumor.
Hasil: Kebutuhan utama yang ditemukan dari proses pengkajian keperawatan adalah sensasi (nyeri kronik), neurologis (risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral), aktivitas atau mobilitas (hambatan mobilitas fisik), perlindungan (risiko cedera atau jatuh), dan konsep diri (ansietas). Pemberian asuhan keperawatan yang tepat dapat membantu pasien mempersiapkan dalam menghadapi tindakan operasi atau pembedahan, mempercepat proses pemulihan pasca pembedahan, dan membantu proses adaptasi pasien terhadap kondisi pasca pembedahan dengan tujuan dapat mempersingkat masa perawatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien pasca tindakan pembedahan.
Simpulan: Asuhan keperawatan dengan pendekatan model adaptasi Roy cukup bermanfaat dalam penanganan kasus meningioma petroclival karena berfokuspada kemampuan pasien untuk beradaptasi terhadap kondisi penyakitnya.
Saran: Bagi peneliti selanjutnya,perlu adanya penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan model adaptasi Roy yang didukung dengan pengembangan intervensi keperawatan pada pasien meningioma petroclival melalui penerapan evidence based nursing (EBN), sehingga akan semakin meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan: Untuk menganalisis kasus tumor otak pada pasien meningioma petroclival pasca tindakan digital subtraction angiography (DSA) dalam persiapan craniotomy removal tumor.
Metode: Studi kasus yang melibatkan seorang responden melalui pendekatan analisis asuhan keperawatan menggunakan model adaptasi Roy. Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 51 tahun pasca tindakan digital subtraction angiography(DSA) untuk persiapan operasi craniotomy removal tumor.
Hasil: Kebutuhan utama yang ditemukan dari proses pengkajian keperawatan adalah sensasi (nyeri kronik), neurologis (risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral), aktivitas atau mobilitas (hambatan mobilitas fisik), perlindungan (risiko cedera atau jatuh), dan konsep diri (ansietas). Pemberian asuhan keperawatan yang tepat dapat membantu pasien mempersiapkan dalam menghadapi tindakan operasi atau pembedahan, mempercepat proses pemulihan pasca pembedahan, dan membantu proses adaptasi pasien terhadap kondisi pasca pembedahan dengan tujuan dapat mempersingkat masa perawatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien pasca tindakan pembedahan.
Simpulan: Asuhan keperawatan dengan pendekatan model adaptasi Roy cukup bermanfaat dalam penanganan kasus meningioma petroclival karena berfokuspada kemampuan pasien untuk beradaptasi terhadap kondisi penyakitnya.
Saran: Bagi peneliti selanjutnya,perlu adanya penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan model adaptasi Roy yang didukung dengan pengembangan intervensi keperawatan pada pasien meningioma petroclival melalui penerapan evidence based nursing (EBN), sehingga akan semakin meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 434-446 |
Journal | HOLISTIK JURNAL KESEHATAN |
Volume | 18 |
Issue number | 4 |
DOIs | |
Publication status | Published - 16 Jun 2024 |
Keywords
- Adaptasi Roy
- Asuhan Keperawatan
- Meningioma Petroclival
- Kraniotomi