Skenario Perang Rusia-Ukraina: Apakah Ini Awal Mula Perang Dunia III?

Description

Operasi militer Rusia ke Ukraina, baik dilabeli sebagai invasi ataupun tindakan menjaga perdamaian, membawa kekhawatiran akan pecahnya perang yang lebih besar—bahkan kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia Ketiga. Apakah kekhawatiran tersebut beralasan? Apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina dan bagaimana skenario ke depan dari operasi militer Rusia tersebut? Untuk menjawab pertanyaan itu, tulisan ini membahasnya dengan menggunakan logika perang besar atau systemic wars. Argumentasi utama tulisan ini adalah operasi militer Rusia di Ukraina—yang saat ini lebih tepat disebut sebagai perang Rusia-Ukraina—lebih memperlihatkan karakteristik sebagai perang terbatas meski tetap memiliki dampak pada perimbangan kekuatan global.

 

 

Ketakutan akan meningkatnya eskalasi kekerasan di Ukraina dianggap wajar karena kekhawatiran bahwa Pakta Aliansi Atlantik Utara atau NATO akan terseret di dalam perang ini. Dalam argumen ini, pokok persoalan berawal dari perluasan NATO ke timur dan tenggara yang dilakukan sejak berakhirnya Perang Dingin, yang diklaim oleh Presiden Vladimir Putin membuat Rusia kehilangan wilayah penyangga dan secara langsung berhadap-hadapan dengan sistem persenjataan NATO di perbatasannya. Perluasan NATO tersebut membuat Rusia tidak memiliki pilihan lain selain melakukan operasi militer ke Ukraina untuk mencegah negara tersebut bergabung dengan NATO.

 

 

Perluasan NATO hingga mencakup negara-negara bekas Uni Soviet sendiri sebenarnya tidak hanya terjadi pada Ukraina. Sebelumnya, negara-negara Baltik telah lebih dahulu bergabung dengan NATO. Meski sempat mendapatkan penolakan, serangan teror WTC—dikenal juga sebagai serangan 9/11—sering disebut menjadi kunci penerimaan tiga negara tersebut dan melunaknya posisi Rusia. Keberadaan ancaman bersama dari kelompok teror global membuat NATO—terutama Amerika Serikat—dan Rusia memiliki kesamaan kepentingan. Meski demikian, perlu dicatat bahwa proses bergabungnya negara-negara Baltik dengan NATO tersebut juga ditandai dengan berbagai gejolak, termasuk ketatnya persyaratan yang diberikan NATO dan penolakan dari Rusia (Kasekamp, 2020).

 

...

Subject

News