Peran Akupunktur pada Obstructive Sleep Apnea Hypopnea

  • Christina Lanny Simadibrata

Press/Media

Description

Obstructive sleep apnea hypopnea (OSAH) adalah episode berhenti napas saat tidur karena kolaps saluran napas bagian atas. Kolaps bisa terjadi total maupun parsial. Peristiwa ini bersamaan dengan berkurangnya kadar oksigen dalam tubuh atau tiba-tiba terbangun dari tidur.1 Penyakit ini mempengaruhi setidaknya 1%-2% anak-anak, 2%-15% orang dewasa paruh baya, dan lebih dari 20% pada orang tua.2.

 

Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM 5), kriteria diagnosis OSAH adalah jika ditemukan salah satu :

  • Bukti yang terekam di polisomnografi berupa setidaknya 5 henti napas total atau parsial  perjam saat tidur dan salah satu dari gejala tidur berikut:
    • Gangguan pernapasan nokturnal: mendengkur, terengah-engah, atau jeda napas saat tidur
    • Mengantuk di siang hari, kelelahan, atau tidur yang tidak menyegarkan meskipun ada kesempatan yang cukup untuk tidur, dan yang tidak bisa dijelaskan oleh gangguan mental lain (termasuk gangguan tidur) dan tidak disebabkan oleh kondisi medis lain.
  • Bukti yang terekam di polisomnografi berupa 15 atau lebih henti napas total dan/atau parsial per jam tidur terlepas dari gejala yang menyertainya.2

OSAH dapat mengganggu siklus tidur, menyebabkan kadar oksigen darah lebih rendah, dan berkontribusi pada komplikasi kesehatan jangka panjang.3 Pada OSAH, karena gaya gravitasi dan otot di tenggorokan bagian belakang mengalami relaksasi, mengakibatkan lidah dan uvula terjatuh ke belakang dan menghambat jalan napas.4 Peningkatan kadar mediator inflamasi seperti sitokin proinflamasi, C-reactive protein (CRP), serum amyloid A, dan molekul adhesi leukosit juga terlibat pada proses OSAH. Selain itu juga terjadi pelepasan superoksida oleh leukosit PMN yang dapat meningkatkan stress oksidatif sistemik yang nantinya akan meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS). Peningkatan ROS akan mengurangi vasodilatasi yang akhirnya akan berujung pada penyakit kardiovaskular.5 Melihat dampaknya terhadap kehidupan sosioekonomi, prevalensi tinggi, dan banyaknya komplikasi yang ditimbulkan, maka OSAH harus diterapi sesegera mungkin setelah didiagnosa.

 

Beberapa tatalaksana yang dapat dilakukan untuk pengobatan OSAH :

a. Pemakaian Continuous positive airway pressure (CPAP). CPAP mengalirkan udara bertekanan yang stabil kepada pasien melalui masker yang dipakai selama tidur. Aliran udara bertekanan ini membuat jalan napas tetap terbuka, mencegah jeda/henti napas dan menstabilkan kadar oksigen.1

b. Oral appliance. Merupakan alat berbentuk seperti pelindung mulut saat olahraga, dapat membantu menjaga jalan napas agar tetap terbuka dengan memposisikan rahang bawah, lidah, palatum dan uvula.1

c. Pembedahan. Pembedahan paling umum untuk mengatasi OSAH adalah uvulopalatopharyngoplasty (UPPP), untuk mengurangi jaringan palatum mole dan pengangkatan tonsil dan uvula.1

d. Perubahan perilaku. Salah satunya dengan menggunakan metode penurunan berat badan.1

e. Obat bebas. Menggunakan strip dilator nasal eksternal, dilator nasal internal, dan lubricant spray yang kemungkinan dapat mengurangi dengkuran.1

f. Terapi posisi. Penderita OSAH disarankan untuk tidur miring kiri atau kanan.1

 

Selain dari metode-metode diatas, akupunktur dapat menjadi pilihan untuk membantu mengatasi OSAH. Mekanisme yang mendasari termasuk mengeksitasi otot-otot saluran napas atas dan pelepasan neurotransmitter serotonergik6. Peran akupunktur pada kasus OSAH :

a. Efek seratonergik. Akupunktur dapat menormalkan kadar serotonin yang merupakan neurotransmitter eksitasi pada nervus hypoglossus (cranial nerve XII) yang mempersarafi otot genioglossus dan otot-otot pernapasan bagian atas lain. Diharapkan dengan otot-otot tersebut tereksitasi kemudian dapat membuka jalan napas.

b. Antiinflamasi. Infiltrasi sel-sel inflammasi dan denervasi mempengaruhi mukosa dan otot-otot saluran napas atas pasien OSAH. Penusukan di titik akupunktur dapat menekan sitokin pro inflamasi seperti TNF α, IL-6, NF-κB, IFN- γ. Penusukan di titik akupunktur juga dapat mengurangi kadar CRP yang meningkat saat terjadinya inflamasi7

 

Pada jurnal Wang et al, disebutkan bahwa akupunktur merupakan pengobatan yang efektif dan aman untuk OSAH. Selain itu, akupunktur juga dapat mengurangi skoring Apnea Hypopnea Index (AHI) dan Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan memperbaiki SaO2 pada pasien OSAH. Hasil ini lebih signifikan pada pasien derajat sedang dan berat.8 Pada jurnal Zhao et al, stimulasi pada titik-titik akupunktur efektif dalam memperbaiki skor AHI, ESS, SaO2 dan merupakan metode yang ekonomis, nyaman, dan cepat.9 Pada jurnal Jungeon Ko et al, intraoral akupunktur dapat menurunkan skoring AHI, oAHI dan sebagian besar kasus menunjukkan perbaikan mengorok dan Oxygen Desaturation Index (ODI).10 Dari ketiga jurnal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa akupunktur dapat bermanfaat untuk pasien OSAH, dan perlu dilakukan penelitian-penelitian lebih lanjut menggunakan modalitas yang berbeda.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Slowik, JM. Collen J. Obstructive sleep apnea [Internet]. Statpearls; 2021. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459252/#NBK459252_pubdet
  2. Of M, Disorders M. DSM-5.
  3. Ho V, Crainiceanu CM, Punjabi NM, Redline S, Gottlieb DJ. Calibration Model for Apnea-Hypopnea Indices : Impact of Alternative Criteria for Hypopneas. 2018;38(12):1887–92.
  4. Association A sleep apnea. Obstructive Sleep Apnea [Internet]. 2021 [cited 2022 Feb 5]. Available from: https://www.sleepapnea.org/learn/sleep-apnea/obstructive-sleep-apnea/
  5. Jelic S, Le Jemtel TH. Inflammation, Oxidative Stress, and the Vascular Endothelium in Obstructive Sleep Apnea. Trends Cardiovasc Med [Internet]. 2008;18(7):253–60. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.tcm.2008.11.008
  6. Atonia REMS, Kubin L, Tojima H, Reignier C, Pack AI, Davies RO. Neurophysiology , Sleep , and Breathing Interaction of Serotonergic Excitatory Drive to Hypoglossal Motoneurons With. 1996;19(3):187–95.
  7. Oh JE, Kim SN. Anti-Inflammatory Effects of Acupuncture at ST36 Point: A Literature Review in Animal Studies. Front Immunol. 2022;12(January):1–21.
  8. Wang L, Xu J, Zhan Y, Pei J. Review Article Acupuncture for Obstructive Sleep Apnea ( OSA ) in Adults : A Systematic Review and Meta-Analysis. 2020;2020.
  9. Medicine C, Integrative W, Medicine TC, Medicine C, Integrative W, Medicine TC. Sleep Apnea Hypopnea Syndrome ( OSAHS ): A Systematic Review and Meta-analysis. 2018;1972–6.
    10.Ko J, Baik J, Lee S, Lee S. Intraoral acupuncture treatment for obstructive sleep apnoea with snoring: a case series. Acupunct Med. 2021;39(5):529–32.

Subject

Artikel Kesehatan

Period16 Sept 2022

Media contributions

1

Media contributions

  • TitlePeran Akupunktur pada Obstructive Sleep Apnea Hypopnea
    Media name/outletAkupuntur Medik FKUI-RSCM
    Country/TerritoryIndonesia
    Date16/09/22
    PersonsChristina Lanny Simadibrata