Description
Chronic fatigue syndrome (CFS) atau sindroma kelelahan kronis merupakan nama terkini bagi gangguan kesehatan dengan karakteristik kelelahan yang berat dan sejumlah keluhan terkait fisik, konstitusional dan neuropsikologis. Di masa lalu pasien seringkali di diagnosa sebagai neurasthenia, effort syndrome, bruselosis kronis, neuromiasthenia epidemik, myalgic encephalomyelitis, sindroma sensitivitas kimia multipel, hipoglikemia, mononukleosis kronik, sindroma kelelahan post-viral, dll. Berbagai nama tersebut menunjukkan berbagai kontroversi hipotesa mengenai penyebab terjadinya gangguan kesehatan ini.1
Sindroma kelelahan kronik lebih sering terjadi pada wanita. Gejala yang dialami oleh penderita sindroma kelelahan kronik dapat berupa kelelahan, depresi, kelemahan otot, gangguan kognitif, sulit berkonsentrasi, stres emosional, gangguan pencernaan, gangguan funsi imun, nyeri otot dan sendi, sakit tenggorokan, alergi, penurunan/peningkatan berat badan, nyeri dada, sulit tidur, demam, keringat malam, dan berbagai gejala lainnya. Walau mengalami berbagai gejala tersebut, sebagian besar penderita tetap dapat menjalani pekerjaan dan aktivitas sehari-hari dengan mengurangi kegiatan yang tidak terlalu penting. Sebagian lagi merasa kesulitan untuk tetap bekerja, dan sebagian kecil memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.1
Sampai saat ini belum ada pemeriksaan laboratorium atau tanda khas yang dapat menjadi diagnosis pasti penentu keparahan sindrom kelelahan kronik ini, sehingga pemeriksaan yang dilakukan adalah untuk mengeksklusi adanya penyakit lain.1 Patofisiologi yang mendasari sindroma kelelahan kronik berkaitan dengan disregulasi neurologi, imunologi, dan inflamasi. Hingga saat ini belum ada obat-obatan spesifik untuk mengobati sindroma kelelahan kronik. Kombinasi terapi farmakologis dan non farmakologis (cognitive behavioral therapy, graded exercise therapy, akupunktur, dll) merupakan pendekatan utama terapi sindrom kelelahan kronis.2,3
Sistem saraf otonom (SSO) merupakan regulator penting berbagai fungsi fisiologis tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat gangguan sistem saraf otonom pada penderita CFS. Akupunktur diketahui memiliki efek pada sistem saraf pusat dan status fungsional SSO manusia. Akupunktur mengaktivasi nervus vagus, memodulasi sistem saraf simpatis dan parasimpatis, menurunkan denyut jantung, dan menurunkan derajat kelelahan.5
Jaringan amygdalamerupakan lokus disfungsi penting pada pasien depresi. Penusukan jarum pada titik akupunktur dapat memodulasi jaringan amygdalayang abnormal pada pasien depresi dengan modulasi sistem vaskuler, endokrin, imun dan sistem saraf sehingga dapat mengurangi gejala kecemasan, nyeri kepala, pusing.6
Berbagai studi klinis menunjukkan akupunktur sebagai salah satu terapi non farmakalogis yang bermanfaat untuk terapi CFS. Sebuah studi systematic review dan meta analisis menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat mengurangi nyeri (penurunan skor VAS), meningkatkan kualitas hidup (perbaikan skor SF-36), menurunkan kelelahan fisik dan mental mental (CFS physical fatigue dan CFS mental fatigue) yang dialami oleh penderita CFS.4
Referensi
1.Kasper dkk. Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th edition.2006. McGraw-Hill
2. Zhang Q, Gong J, Dong H, Xu S, Wang W, Huang G. Acupuncture for chronic fatigue syndrome: a systematic review and meta-analysis. Acupunct Med. 2019 Aug;37(4):211-222. doi: 10.1136/acupmed-2017-011582. Epub 2019 Jun 17. PMID: 31204859.
3. Lin W, Chen XL, Chen Q, Wen J, Chen X. Jin’s three-needle acupuncture technique for chronic fatigue syndrome: a study protocol for a multicentre, randomized, controlled trial. Trials. 2019 Mar 4;20(1):155. doi: 10.1186/s13063-019-3243-5. PMID: 30832713; PMCID: PMC6399952.
4. Yin ZH, Wang LJ, Cheng Y, Chen J, Hong XJ, Zhao L, Liang FR. Acupuncture for Chronic Fatigue Syndrome: An Overview of Systematic Reviews. Chin J Integr Med. 2021 Dec;27(12):940-946. doi: 10.1007/s11655-020-3195-3. Epub 2020 Apr 1. PMID: 32279152.
5. Shu Q, Wang H, Litscher D, et al. Acupuncture and Moxibustion have Different Effects on Fatigue by Regulating the Autonomic Nervous System: A Pilot Controlled Clinical Trial. Sci Rep. 2016;6:37846. Published 2016 Nov 25. doi:10.1038/srep37846
6. Duan G, He Q, Pang Y, Chen W, Liao H, Liu H, Tan L, Liu Y, Tao J, Zhang J, Wei X, Sun P, Liu P, Deng D. Altered amygdala resting-state functional connectivity following acupuncture stimulation at BaiHui (GV20) in first-episode drug-Naïve major depressive disorder. Brain Imaging Behav. 2020 Dec;14(6):2269-2280. doi: 10.1007/s11682-019-00178-5. PMID: 31432318.
Subject
Artikel Kesehatan
Period | 6 May 2022 |
---|
Media contributions
1Media contributions
Title Peran Akupunktur Pada Chronic Fatigue Syndrome Media name/outlet Akupuntur Medik Country/Territory Indonesia Date 6/05/22 Persons Adiningsih Srilestari