Description

Situasi politik cukup memengaruhi kondisi kesehatan mental. Kita perlu menjaga kesejahteraan psikologis kita.

 

Menjelang pemilu ini, mungkin hal-hal berikut telah kita rasakan. Bingung mengenai siapa calon yang akan dipilih. Kecewa pada tokoh yang selama ini kita percaya dan junjung tinggi. Merasa marah setiap membaca atau mendengar berita mengenai kecurangan atau cara-cara tidak etis dari calon untuk memenangkan diri. Berbeda pendapat dengan orang terdekat yang memunculkan perdebatan sengit. Malas berkontak dengan teman yang sebelumnya nyaman diajak ngobrol, tetapi sekarang menjadi sangat nyinyir. Cemas mengenai kehidupan demokrasi di Indonesia. Cemas mengenai diri sendiri dan keluarga terkait ketenteraman hidup dan kondisi ekonomi.

Ternyata situasi politik cukup memengaruhi kondisi kesehatan mental kita. Penelitian di Amerika menemukan bahwa 40 persen partisipan menilai politik menjadi sumber stres hidup mereka, bahkan 5 persen di antaranya sempat berpikir untuk mengakhiri hidup gara-gara situasi politik. Yang paling merasakan tekanan adalah kelompok dewasa dan orang muda.

Sekitar 29 persen orang mengaku kehilangan kendali emosi ketika membahas politik. Cukup banyak yang merasa kelelahan mendengar berita politik sehingga mengalami kesulitan tidur. Sekitar seperlima kehilangan persahabatannya akibat perbedaan pandangan politik dan seperempat penduduk merasa depresi ketika calon yang mereka unggulkan kalah dalam pemilu.

Di Indonesia pun mungkin sama halnya. Mengapa sampai sedemikian? Pemilu adalah puncak dari kehidupan berpolitik suatu bangsa. Jadi, harapan masyarakat terkait pemilu dan hasilnya akan keamanan, kehidupan yang lebih baik, atau kesempatan yang lebih menjanjikan bagi diri sendiri dan kelompok dapat sangat besar.

Kepentingan diri dan kelompok sendiri pasti jadi perhatian utama. Di lain pihak, kita mungkin juga merasakan ketidaknyamanan akibat masyarakat yang terbelah-belah, bahkan di lingkungan yang terkecil. Masyarakat juga mengantisipasi efek kumulatif dari situasi menjelang pemilu hingga hasil akhir pemilu yang dapat berjangka panjang. Ada antisipasi mengenai ketidakpastian yang menyebabkan munculnya kecemasan mengenai masa depan, terutama tentang keamanan fisik dan ekonomi.

Mencalonkan diri menjadi wakil rakyat merupakan hak warga negara. Mendukung calon atau partai tertentu, serta menyuarakan pendapat mengenai bagaimana menjaga demokrasi juga merupakan hak. Bahkan, sebagian menganggapnya sebagai kewajiban. Artinya, kita wajib menyuarakan pandangan kita bila ada sesuatu yang tidak berjalan baik dalam kehidupan demokrasi bangsa.

 

 

 

 

 

 

 

Kita perlu memiliki kendali diri untuk hanya membuka atau mencari berita politik di waktu-waktu tertentu saja.

 

 

 

 

 

 

 

Di lain pihak, kita juga perlu menjaga kesejahteraan psikologis kita agar dapat menjalani hidup sehari-hari dengan baik: bekerja dengan baik, memastikan kesehatan fisik, menjaga ketenangan batin, dan mempertahankan hubungan baik dengan warga masyarakat lainnya.

Harus bagaimana?

Bila sudah terlalu tertekan dengan berita yang beredar, kita mungkin dapat mengurangi asupan media sosial atau sumber berita lain. Kita perlu memiliki kendali diri untuk hanya membuka atau mencari berita politik di waktu-waktu tertentu saja. Misalnya, cukup 30 menit dalam sehari. Untuk sebagian orang, mungkin perlu memahami faktor-faktor yang memicu atau mencetuskan emosi negatif yang intens yang menghindari situasi itu.

Di lain pihak, saat beristirahat kita mungkin perlu secara sengaja mencari cara menghibur diri. Misalnya, dengan mencari konten yang menenangkan, mengenai binatang, penataan rumah, atau komedi sesuai minat kita. Atau mengerjakan aktivitas yang membuat pikiran kita sejenak beristirahat.

Ketika kita waspada atau cemas mengenai ketidakpastian, yang kita bayangkan mungkin berbagai hal yang serba buruk. Daripada demikian, lebih baik memfokuskan diri pada kegiatan atau tugas saat ini: menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu atau kerja yang tertunda, mendampingi anak belajar, membereskan rumah dan lainnya. Untuk menenangkan pikiran sebagian orang juga mempraktikkan yoga, olah nafas, atau meditasi.

 

Yang terjadi saat ini juga dapat menjadi kesempatan berefleksi atau mengevaluasi diri. Apakah selama ini kita demikian loyal pada figur atau kelompok tertentu, sedemikian rupa sehingga menggunakan kacamata kuda? Apakah kita sungguh tahu fakta riil kehidupan para calon, ataukah sebenarnya selama ini kita berdebat kencang pro-kontra hanya berdasarkan pencitraan mereka masing-masing?

Cukup bernilaikah untuk harus bermusuhan dengan orang-orang terdekat akibat perbedaan pandangan politik? Apa sesungguhnya pandangan politik dan nilai-nilai tertinggi yang kita perjuangkan dalam hidup? Bagaimana dapat ikut berperan membangun kembali silaturahmi dalam masyarakat?

Kekecewaan dan kemarahan akibat situasi politik dapat sedemikian rupa mengganggu. Misalnya, kegagalan langkah politik kita sendiri atau kekalahan jagoan kita. Ataupun sebaliknya, kekecewaan pada figur atau kelompok yang selama ini kita percaya tetapi ternyata melakukan hal-hal tidak terpuji.

Bagaimanapun, yang terjadi merupakan fakta riil dan kita harus memastikan bahwa kita dapat bertahan sehat mental dalam kehidupan yang akan terus berjalan. Kemarahan atau kekecewaan dapat dicoba ditanggulangi dengan berbicara pada orang-orang dekat yang satu hati ataupun pihak-pihak yang dapat menenangkan diri kita dan memberikan perspektif baru.

Mencari waktu untuk dapat mengobrol dengan orang yang menenangkan daripada memunculkan ketegangan, kemarahan, dan ketakutan menjadi hal penting. Dengan demikian, kita dapat memperoleh wawasan, atau setidaknya kejelasan mengenai apa yang sebaiknya kita lakukan dalam berbagai keterbatasan yang ada. Seburuk apa pun situasinya, baik untuk tetap menemukan sisi-sisi positif dari situasi, meskipun sangat kecil dan sederhana.

Terlibat dalam kegiatan komunitas itu dapat menghadirkan implikasi positif bagi diri sendiri dan lingkungan. Bila belum merasa siap, tidak perlu memaksakan diri. Akan tetapi, bila ingin terlibat dalam aksi politik, perlu memperoleh masukan dari berbagai pihak untuk dapat menemukan cara yang tepat, bijak, cukup aman, dan sekaligus sesuai dengan nilai-nilai pribadi kita.

 

(referensi: https://www.newportinstitute.com/resources/mental-health/mental-health-impact-of-politics/, https://www.constellationbehavioralhealth.com/blog/politics-and-mental-health-providing-care-during-times-of-social-and-political-unrest/)

Subject

Psikologi

Period9 Dec 2023

Media contributions

1

Media contributions

Keywords

  • psikologi
  • kesehatan mental
  • pemilu 2024