Description
Nama seseorang tentu saja dimaksudkan oleh si pemberinya sebagai bentuk harapan sehingga diperhitungkan betul pilihan katanya. Nama itu dirangkai sedemikian rupa agar membentuk bunyi yang enak didengar, dari aspek semantik juga indah.
Oleh karena itu, di berbagai suku bangsa dan bahasa ditemukan banyak nama orang yang selain indah diucapkan, juga sarat makna. Di Indonesia, salah satu etnik yang menerapkannya adalah orang Tionghoa, khususnya yang berbahasa Hokkian.
Di zaman sekarang nama anak muda keturunan Tionghoa bervariasi, banyak yang menggunakan nama Barat yang diikuti nama keluarga dalam bahasa Indonesia. Orang-orang yang berumur 50 tahun lebih diberi nama Tionghoa dalam bahasa Hokkian sejak lahir.
Nama asli itu umumnya terdiri atas nama marga yang mengikuti marga ayah, nama tengah, nama sisi kanan.
Bahasa Hokkian dituturkan oleh mereka yang berasal dari Provinsi Fujian (Tiongkok/China) yang menyebar ke Nusantara sekitar 2-3 abad lalu. Asimilasi dan akulturasi budaya yang terjadi secara bergenerasi dengan penduduk setempat membuat para pendatang ini terputus dengan bahasa leluhurnya, tinggal nama Tionghoa saja yang menjadi cirinya.
Dilihat dari fisiknya, kaum yang disebut sebagai kaum Peranakan ini bervariasi. Ada yang masih menampakkan ciri kulit kuning langsat, ekor mata yang khas, rambut lurus. Ada juga yang berkulit sawo matang dengan mata tidak sipit sehingga sulit dibedakan dengan orang-orang bukan keturunan Tionghoa. Untuk yang terakhir ini, kita bisa membedakannya dari nama.
Tionghoa yang lahir sebelum tahun pemerintahan Soeharto diberi nama Tionghoa dari orangtuanya. Walaupun kemudian diwajibkan mengganti namanya dengan nama Indonesia, nama Tionghoanya tercatat di surat lahir. Nama asli itu umumnya terdiri atas nama marga yang mengikuti marga ayah, nama tengah, nama sisi kanan.
Berkaitan dengan nama dan harapan tadi, terlihat misalnya pada sebuah keluarga Tionghoa bermarga So dengan delapan anak. Keluarga ini berbahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Hanya kakak tertuanya pernah mengenyam pendidikan di sekolah Tionghoa sampai tingkat SMP 1 saat sekolah Tionghoa ditutup pada 1968.
Anak pertama mereka bernama So Thiam Nio, anak kedua dan seterusnya adalah So Cin Cai, So Siang Nio, So Kiat Nio, So Cin Hoat, So Cin Seng, So Cin Ju, So Tek Kim. Jika melihat nama tengah ada yang cin yang berarti ’masuk’, thiam (punya bayi), siang (harum), kiat (untung), dan tek (bambu). Sementara itu, nama sisi kanan mereka adalah nio (perempuan), cai (sukses), hoat (berkembang), seng (lahir), ju (berlimpah), dan kim (emas).
Jika dirangkai, nama-nama itu memiliki arti: So Thiam Nio (punya bayi perempuan), So Cin Cai (menuju kesuksesan), So Siang Nio (perempuan harum), So Kiat Nio (perempuan beruntung), So Cin Hoat (memasuki perkembangan), So Cin Seng (memasuki sebuah kehidupan), So Cin Ju (memasuki sebuah kelimpahan), dan So Tek Kim (bambu emas).
Nama marga diletakkan paling kiri. Nama tengah merupakan nama khusus di dalam keluarga itu saja. Keluarga So ini menggunakan nama tengah yang sama untuk anak laki-laki, yakni kata cin yang berarti ’masuk’ dan dapat diartikan ”menuju”. Anak laki-laki ke-2 bernama Menuju Kesuksesan (Cin Cai), ke-5 bernama Memasuki Perkembangan (Cin Hoat), ke-6 bernama Memasuki Sebuah Kehidupan (Cin Seng), ke-7 bernama Memasuki Sebuah Kelimpahan (Cin Ju). Namun, untuk anak laki-laki bungsu sudah tidak digunakan verba masuk lagi, tetapi kata yang berarti ’hasil’, yaitu bambu emas (Tek Kim).
Kata nio hanya digunakan untuk perempuan. Biasanya kata nio berposisi pada urutan paling kanan (kata ketiga). Nama putri tertua keluarga So ini merupakan bentuk pemaklumatan bahwa keluarga So ini baru memiliki seorang bayi perempuan (Thiam Nio). Putri kedua dan ketiga diberi nama sesuai dengan harapan orangtua, yaitu Perempuan Harum (Siang Nio) dan Perempuan Beruntung (Kiat Nio).
Orangtua mempunyai harapan yang indah terhadap anak-anaknya sehingga nama anak merupakan pencerminan atas harapan itu.
Subject
Bahasa
Period | 10 May 2022 |
---|
Media contributions
1Media contributions
Title Nama Tionghoa Media name/outlet Kompas Country/Territory Indonesia Date 10/05/22 Persons A.M.Hermina Sutami