Description
Kajian mengenai penelitian arsip/dokumen (archival study) yang dilakukan oleh Saleh dan Meinarno (2023) memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana cara melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang didapat. Juga muncul pertanyaan mengenai apa yang dapat disampaikan dalam hasil dan diskusi penelitian. Penelitian arsip/dokumen (archival study) adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan catatan data yang disimpan dalam bentuk fisik atau bentuk digital. Catatan tersebut dianalisis untuk memperoleh kesimpulan mengenai perilaku, sikap, keyakinan, dan lain-lain (Schweigert, 2021).
Bentuk Data yang dapat dianalisis
Ada berbagai macam data yang digunakan dalam penelitian arsip/dokumen. Singleton and Straits (2005) membuat pengelompokkan macam data yakni dokumen publik, dataset, atau data resmi (milik pemerintah atau swasta), dokumen atau rekaman pribadi, data dari media (koran, majalah, situs, platform media sosial)
Bagaimana Melakukan Analisis pada Data Arsip
Analisis data arsip/dokumen dapat dilakukan dengan menganalisis isi data (content analysis) atau tema (thematic analysis). Holsti (1969) mendefinisikan analisis isi sebagai setiap teknik pengkodean objektif yang memungkinkan peneliti membuat kesimpulan berdasarkan karakteristik tertentu dalam catatan arsip. Analisis isi dapat digunakan untuk segala bentuk komunikasi, bukan hanya komunikasi tertulis saja, tetapi juga termasuk program televisi, radio, film, bahkan lirik lagu. Dengan meningkatnya penggunaan media sosial, analisis terhadap konten internet (termasuk pesan teks dan email, status pengguna, dan pilihan pengguna) menjadi sangat dimungkinkan. Hal yang perlu sangat diperhatikan adalah bagaimana peneliti menentukan sumber arsip yang relevan dengan tujuan penelitian dan bagaimana mengumpulkan data yang relevan dari sumber arsip tersebut. Untuk itu peneliti memerlukan prosedur yang hati-hati dan menentukan secara jelas mengenai apa yang akan dianalisis.
Analisis isi dimulai dengan melakukan reduksi data. Misalnya, menghitung topik isu-isu yang muncul dalam sebuah majalah bisnis, yang tentunya meringkas data dengan cepat dan efektif. Unit pengukuran dalam analisis isi adalah waktu, misalnya jumlah waktu saat seorang tokoh politik berbicara. Dalam komunikasi tertulis, analisis kuantitatif terhadap isi data dapat dilakukan dengan memeriksa kata tunggal, karakter, kalimat, paragraf, tema, atau item tertentu (Holsti, 1969). Penelitian Simmons, Gordon, & Chambless (2005) mempelajari kualitas hubungan pernikahan dengan menghitung penggunaan kata ganti pasangan (kami, anda, saya, dia) yang ditemukan dalam transkrip interaksi harian suami-istri.
Tiga langkah dasar analisis isi untuk catatan arsip meliputi identifikasi sumber yang relevan, pemilihan sampel dari sumber, dan pengkodean unit analisis. Sumber arsip yang relevan adalah salah satu yang memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian penelitian. Pemilihan sumber arsip harus disesuaikan dengan tujuan penelitian. Meskipun peneliti bisa sangat cerdik ketika mengidentifikasi sumbernya, seringkali peneliti relatif meremehkan identifikasi sumber arsip. Ini akan mengarah pada penyimpulan yang kurang tepat. Seperti misalnya, pada penelitian yang dilakukan oleh Eberhardt, Davies, Purdie-Vaughns, & Johnson (2006). Peneliti ingin menyelidiki hubungan antara sejauh mana terdakwa memiliki stereotipi penampilan warga kulit hitam (Afrika-Amerika) dengan kemungkinan dijatuhi hukuman mati. Peneliti menggunakan data penampilan sebagai sumber arsip mereka. Data tersebut berasal dari database kasus-kasus yang memenuhi syarat kematian yang berisi foto-foto tahanan, data kejahatan, dan hasil hukuman. Hasil mereka menunjukkan hasil yang mengganggu: terdakwa yang tampilannya lebih stereotip warga kulit hitam (berdasarkan penilaian independen) lebih mungkin untuk menerima hukuman mati dibandingkan dengan fitur kurang stereotip.
Langkah kedua dalam analisis isi melibatkan pengambilan sampel secara tepat dari sumber arsip. Peneliti dapat menemukan banyak basis data dan sumber arsip sehingga tidak mungkin bagi seorang peneliti untuk menganalisis semua informasi dalam sumber tersebut. Dengan demikian peneliti harus memilih beberapa data dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif. Cara yang ideal adalah dengan menggunakan beberapa teknik untuk memilih secara acak bagian dari arsip. Keterwakilan sampel akan mempengaruhi generalisasi (validitas eksternal) hasil studi arsip. Sebagai contohnya, studi yang dilakukan oleh Friedman dkk (1995) tentang hubungan antara perceraian orangtua dan kematian dini pada anak menunjukkan bahwa sampel data untuk penelitian arsip ini didasarkan pada sampe anak-anak yang pertama kali dipelajari pada tahun 1921. Ini jelas bukan sampel acak dari statistik perceraian dan kematian, sehingga validitas eksternal dari temuannya dapat dipertanyakan. Jika penelitian tersebut diulang dengan sampel yang berbeda, kemungkinan besar akan menghasilkan temuan yang sangat berbeda.
Langkah terakhir dalam melakukan analisis isi adalah pengkodean unit analisis. Seperti pemilihan sumber arsip itu sendiri, kategori deskriptif tergantung pada tujuan penelitian. Langkah ini mensyaratkan bahwa peneliti harus mendefinisikan kategori deskriptif yang relevan dan satuan ukuran yang sesuai (Holsti, 1969). Peneliti dan pembuat kode data harus dilatih dengan hati-hati dapat membuat penilaian yang andal tentang data arsip. Definisi operasional yang tepat juga harus ditentukan secara hati-hati sejak awal penelitian. Reduksi data menggunakan pengkodean memungkinkan peneliti untuk menentukan hubungan antara jenis perilaku tertentu dan peristiwa yang merupakan anteseden dari perilaku tersebut. Whitlock dan rekan-rekannya (2006), misalnya, mengidentifikasi "pemicu" perilaku melukai diri pada remaja. Mereka melakukan pengkodean dengan serangkaian kode biner (ada/tidak ada) dan mampu mengidentifikasi proporsi pesan di Internet yang menjelaskan setiap pemicu melukai diri pada remaja.
Keandalan sistem pengkodean perlu dinilai dengan menghitung reliabilitas dari intercoder, dengan cara yang sama dengan menghitung reliabilitas interobserver, yaitu mendapatkan persentase kesepakatan antara dua pembuat kode (Schweigert, 2021).
Informasi yang Didapat dari Analisis Data Arsip
Melakukan analisis isi terhadap arsip/dokumen dapat mengungkapkan beragam informasi. Informasi yang dapat diungkap bergantung pada hakikat teks yang dianalisa dan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
Dari apa yang tampak pada data arsip, peneliti bisa mendapatkan frekuensi kata-kata atau frasa tertentu yang ada di dalam teks-teks atau berkas dokumen. Peneliti juga bisa mendapatkan distribusi atau penyebaran kata-kata atau frasa tertentu tersebut. Dengan data tersebut akan dapat mengungkapkan topik yang menjadi fokus atau penekanan dari apa yang dibicarakan dalam teks. Kedua, data arsip juga dapat mengungkapkan tentang tema atau topik khusus yang ada di dalam teks atau berkas. Data yang ada dapat memberikan wawasan mengenai sikap, beliefs, atau nilai-nilai yang dimiliki oleh penulis atau pembaca.
Kemudian, dari apa yang tersirat di dalam data arsip, peneliti bisa mendapatkan data mengenai tone atau isi emosi dalam teks, yang dapat menjelaskan pesan yang dimaksud atau respons emosional yang ingin diperoleh penulis. Dengan menganalisis dokumen sejarah, peneliti juga dapat mengidentifikasi pola perubahan sikap dan keyakinan tentang kesehatan mental, gangguan psikologis, dan pengobatan dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian psikologi, analisis data arsip dapat mengungkapkan kehidupan pribadi dan pengalaman tokoh sejarah dalam psikologi, termasuk perjuangan pribadi, hubungan, dan kontribusi mereka di lapangan. Informasi dapat mengungkap pengaruh faktor budaya dan sosial terhadap perkembangan psikologi sebagai suatu bidang, termasuk peran gender, ras, dan kelas sosial dalam membentuk penelitian dan praktik psikologis. Selain itu, hasil analisis data arsip juga dapat mengungkap dampak peristiwa sejarah, seperti perang, bencana alam, dan gerakan sosial, terhadap kesejahteraan psikologis dan hasil kesehatan mental. Analisis isi data arsip dapat memberikan wawasan tentang perkembangan teori dan praktik psikologi dari waktu ke waktu, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhannya dan perdebatan yang melingkupinya.
Berkaitan dengan penelitian dalam suatu kelompok masyarakat, institusi atau organisasi, peneliti juga bisa mendapatkan data mengenai struktur atau organisasi dari teks atau berkas, yang dapat mengungkapkan pola atau tren dalam cara informasi disajikan atau cara argumen dibangun. Data arsip juga dapat mengungkapkan data mengenai konteks sejarah, sosial, atau budaya dari teks, yang dapat memberikan wawasan tentang kekuatan sosial atau budaya yang lebih luas yang mungkin membentuk komunikasi antar individu atau antar kelompok. Peneliti juga dapat mengungkapkan bagaimana hubungan dan interaksi antara individu dan kelompok yang muncul dalam data arsip, yang dapat membantu menerangi dinamika kekuasaan, hierarki sosial, dan pola konflik atau kerjasama dalam suatu kelompok masyarakat. Data arsip mengenai kebudayaan material suatu zaman tertentu dapat memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari, adat istiadat, dan nilai-nilai masyarakat yang hidup pada kurun waktu tersebut. Data mengenai konteks sejarah juga dapat membantu untuk menjelaskan motivasi, tindakan dan keputusan yang diambil oleh tokoh yang kita analisa. Selain itu, kondisi sosial, budaya dan kondisi ekonomi dari suatu tempat dan masa tertentu yang dapat membantu memperjelas pola dan kecenderungan yang lebih luas dalam sejarah.
Penutup
Penelitian dengan menggunakan data arsip/dokumen dapat dianalisis dengan menggunakan analisis isi dan dapat mengungkap banyak hal. Secara keseluruhan, analisis isi adalah metode penelitian serbaguna yang dapat mengungkapkan banyak hal tentang isi dan konteks komunikasi dalam berbagai pengaturan. Ini dapat menjadi suatu objek penelitian baru, apalagi dengan meningkatnya penggunaan media sosial dan integrasi data beberapa dokumen kewarganegaraan.
Subject
Penelitian Arsip
Period | 15 Dec 2023 |
---|
Media contributions
1Media contributions
Title Bagaimana Melakukan Analisis PenelitianArsip/Dokumen (Archival Study) Media name/outlet Buletin KPIN Country/Territory Indonesia Date 15/12/23 Persons Airin Yustikarini Saleh